“Kami menyambung pompa dengan pipa paralon sejauh 1 kilometer untuk menyemprot tanaman kentang yang berusia antara 2 hingga 3 bulan,” kata Joko, Senin (18/9).
Rata-rata setiap petani membutuhkan air hingga 15.000 liter setiap harinya. Hingga saat ini 20 hektare lahan tanaman kentang menggantungkan sumber air untuk penyiraman dari telaga ini.
Sementara akibat penyedotan air ini, debit air telaga Merdada mengalami penyusutan, permukaan air turun hingga mencapai 30 sentimeter.
Editor : Ahmad Antoni
kesulitan air musim kemarau dataran tinggi dieng Sumber mata air petani kentang objek wisata telaga merdada
Artikel Terkait