Menurutnya, ekspor produk olahan kedelai harus dilakukan karena sebagian besar kebutuhan bahan baku dicukupi dari luar negeri atau impor.
"Kalau bahan baku impor, mestinya jual produk harus di atas biaya produksi. Saat ini, harga produk olahan kedelai di luar negeri cukup tinggi dan ada peluang. Ini harus dikejar agar perajin tahu tempe bisa berkembang," ujarnya.
Ketua Puskopti Jawa Tengah Sutrisno Supriyantoro mengatakan, untuk mengembangkan usaha perajin tahu tempe, Puskopti Jateng juga menjalin kerja sama dengan Puskopti Nusa Tenggara Barat. Perajin tahu tempe di Jateng siap menopang kebutuhan tahu tempe di Nusa Tenggara Barat.
"MoU sudah kami tandatangani. Kami siap membantu Puskopti Nusa Tenggara Barat dalam memenuhi kebutuhan tahu tempe di daerah Nusa Tenggara Barat," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait