"Masalah ini muncul dari laporan para penyuluh lapangan," kata Bagas, Sabtu (25/9/2021).
Menurut informasi dari pihak bank pusat, seluruh kartu sudah terdistribusi ke bank cabang daerah. Namun pada kenyataanya dari laporan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kabupaten, kartu tani yang terdistribusi baru 31.711 atau 75,7 persen. Sedang kartu yang sudah digunakan sebanyak 22.252 atau 70,2 persen.
Petani yang belum menerima kartu harus mengakses secara manual saat membeli dan memenuhi kebutuhan pupuk. Kartu-kartu diduga masih berada di kantor bank.
"Kami mencari solusi dengan mempertemukan petani dan bank. Petani yang belum dapat kartu melapor dan petugas bank akan melacak posisi kartu," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait