Unit Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho mengatakan, pendampingan masih terus berjalan.
“Yang berakhir di bulan Oktober 2021 adalah dukungan operasional yang memang bersifat support,” kata Brasto Galih Nugroho.
Dikatakannya, mulai 2018 Pertamina telah memberikan bantuan perpustakaan mini dengan item lemari dan buku. Dengan dasar dalam sosial mapping di Desa Mojolegi, terlihat adanya tingkat literasi masyarakat yang perlu ditingkatkan.
Bantuan-bantuan lainnya yang diberikan adalah mulai dari pemberian perpustakaan mini desa, pelatihan peningkatan kapasitas pengajar Desa Mojolegi, bantuan kebutuhan operasional kegiatan kampung cerdas, penyediaan fasilitas perpustakaan digital, kegiatan cinta lingkungan penanaman pohon, dan kelas parenting bagi orang tua dan penyediaan fasilitas belajar mengajar.
“Terkait dengan periode bantuan, tentunya bantuan tersebut adalah bantuan yang bersifat mendukung operasional penerima manfaat. Di tahun 2021 ini, kami terus melakukan pendampingan belajar dengan fokus mengentaskan buta aksara dan menghitung pada anak akibat tidak ada pendampingan belajar berdasarkan road map program tersebut,” katanya.
Roadmap Program Pertamina Cerdas, yakni dimulai dari tahun 2017 dengan kegiatan Pertamina Mengajar dan membuatkan dua perpustakaan mini desa berlanjut sampai 2019. Kemudian ditahun 2020 terbentuk kelompok Cerdas Patra yang mendampingi anak-anak usia sekolah belajar di masa pandemi.
Mengenai botol bekas yang diminta dikumpulkan para siswa saat mendaftar, dia menyebut bahwa hal itu sebagai bentuk agar penerima manfaat peduli terhadap lingkungan. Dan botol bekas tersebut dikolaborasikan untuk Program Bank Sampah Fuel Terminal Boyolali.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
pandemi Covid-19 kabupaten boyolali Pembelajaran tatap muka membaca dan menulis rumah cerdas madin estu panggugah pertamina
Artikel Terkait