Sekretariat Bersama (Sekber) Relawan Ganjar-Mahfud di Karanganyar, Jawa Tengah membuat gerakan kaus rakyat. (Foto: Istimewa).

Menurutnya, gerakan rakyat serupa sudah terjadi sejak 1997. Saat itu, kata dia PDI sebagai salah satu partai besar akan dihancurkan oleh penguasa Orde Baru, hingga muncul perlawanan dari rakyat. 

"Saya masih ingat betul, kira-kira Tahun 1996, saat itu PDI masih belum perjuangan diserbu dan ditindas, kemudian muncul gerakan rakyat sampai pada 1999 ikut pemilu dan menang," ucapnya.

Dia menjelaskan, perlawanan rakyat saat itu dilakukan dengan berbagai cara yang salah satunya lewat sablon kaus. "Atribut tidak seragam, ada tampah digambar, ada dinding dicorat-coret dan ada satu tradisi yang tidak hilang ada baju atau kaus yang disablon seperti ini," katanya. 

Atas dukungan yang diberikan, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu mengapresiasi para pendukungnya. Dia menilai, kemenangan Pilpres 2024 bukan untuk Ganjar-Mahfud, tapi kemenangan untuk masa depan bangsa Indonesia.

"Saya sampaikan terima kasih atas dukungannya. Ini bukan soal Ganjar, ini bukan soal Mahfud, dan ini bukan soal kekuasaan, tapi ini demi masa depan Indonesia," katanya.


Editor : Kurnia Illahi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network