"Selain itu kami juga sedang berusaha mencari link untuk mempromosikan batik ini ke Mandalika. Prosedur ke sana kan jalurnya tidak mudah. Sedangkan saat ini sebisa mungkin kami promosikan lewat media sosial dan market place," katanya.
Yang menarik adalah dalam proses produksinya Taufan melibatkan penyandang disabilitas khususnya tuna rungu.Tujuannya agar mereka bisa lebih berinovasi.
"Yang kami angkat kreativitas disabilitas tuna rungu. Kita tahu disabilitas punya kelebihan tapi kalau kemampuan batik kan tidak semua orang memiliki," katanya.
Untuk perajin tuna rungu yang dilibatkannya saat ini sebanyak empat orang, ke depan tidak menutup kemungkinan jumlah perajin akan ditambah.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait