Dia mengatakan, penggalian dan pengerukan sedimen akan dilakukan hari ini dengan bantuan armada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menyiapkan truk, sehingga galian bisa langsung di buang.
Tak hanya itu, Mbak Ita bahkan meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk segera gerak cepat, termasuk pembelian pompa portabel tambahan.
"Saat melihat kondisi di Kali Tenggang. Babinsa dan Bhabinkamtibmas menyampaikan kalau di ujung pertemuan antara anak kali Tenggang dan Kali Tenggang itu pompanya kecil. Sehingga saya minta juga ke DPU untuk membeli dua pompa. Kalau harganya di bawah Rp200 juta kan bisa langsung e-katalog tinggal ngeklik," katanya.
Seperti diketahui, hujan deras di Kota Semarang pada hari Senin, (27/11) malam berdampak pada sejumlah wilayah yang mengalami banjir dan genangan. Wilayah tersebut antara lain di Jalan Parang Sarpo Raya Kelurahan Tlogosari Kulon ketinggian air ± 40 cm - 60 cm.
Di Jalan Muktiharjo Raya Kelurahan Muktiharjo Lor ketinggian air ±30 cm - 50 cm. Di Jalan Dongbiru Kelurahan Genuksari ketinggian air ±30 cm - 40 cm. Jalan Gebanganom Raya, Kelurahan Genuksari ketinggian air ±50 cm.
Selanjutnya, di Jalan Padi Raya, Kelurahan Gebangsari ketinggian air ±20 cm - 40 cm. Jalan Kaligawe (Jembatan tol) ketinggian air ±50 cm - 60 cm sedangkan Jalan Kaligawe (Depan Pintu Masuk RSI Sultan Agung) ketinggian air ±60 cm - 70 cm.
Jalan Sidoasih RT 5 RW 4 Genangan Air 20- 40 cm dan Jalan Sendang Indah Muktiharjo Lor ±40 Cm. Terminal Terboyo ketinggian ±30 -40 Cm.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus melakukan upaya dengan mengoptimalkan rumah pompa dan pembersihan-pembersihan drainase dan sungai dari sampah yang menggangu aliran air.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait