Dia awalnya ragu dalam melaksanakan Semarang 10K. Hal ini karena berkaitan dengan masa-masa kampanye yang sudah berlangsung. Namun dengan kerja sama yang apik dengan stakeholder, event ini bisa aman dari gangguan-gangguan yang dikhawatirkan.
“Sebenarnya kita sempat pesimis, karena dengan waktu yang mepet kita intens yang persiapan-persiapan itu di bulan November. Karena saat itu kita masih menentukan jadwal dan apakah di masa-masa kampanye ini boleh. Makanya tadi mau November tapi kita bismillah saja diselenggarakan di Desember sebagai penutup tahun juga,” ujarnya.
Di sisi lain, Mbak Ita mengaku jika Semarang 10K juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota Jawa Tengah. Selain mengikuti lomba lari, banyak pendatang dari luar kota yang juga memanfaatkan momentum ini untuk menikmati kuliner dan wisata di Kota Semarang.
“Saya dapat laporan jika hotel di Kota Semarang sudah full booking semua. Dan pastinya ada pajak hotelnya, restorannya. Jadi selain itu juga kuliner dan pasti setiap peserta membawa keluarganya sehingga banyak yang datang ke Kota Semarang,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait