Menurutnya, pada ruang penyimpanan arsip Dindukcapil masih tersimpan data sejak tahun 1928 yang tersimpan di lemari kayu di mana tempat tersebut masih rawan dan belum aman.
“Ruang penyimpanan arsip, data kita dari tahun 1928 masih tersimpan, bagaimana perawatan kertas, perawatan tempat penyimpanan, ternyata tadi ditemukan tempat penyimpanan yang menggunakan kayu , kalau menggunakan lemari kayu rawan rayap ke depan sudah kita ajukan,” katanya.
Aaf menambahkan perlu adanya alat pemadam kebakaran otomatis di Dindukcapi mengingat masih terdapat data penting yang berusia tua.
Usai berkeliling di RSUD Bendan, Aaf menilai pelayanan dan sarana prasarana sudah sangat luar biasa, hanya terdapat beberapa kekurangan yang harus diminimalisir dan ditangani, di antaranya pembangunan gedung untuk poli rawat jalan dan jalan penghubung yang representatif antara IGD dengan ruang rawat inap.
“Secara keseluruhan rumah sakit bendan sudah sangat luar biasa tinggal 1 atau 2 kekurangan itu kedepan harus kita minimalisir, tadi di poli pasien sangat ramai sekali jadi perencanaan ke depan akan dibangunkan gedung tersendiri supaya nyaman,” ujar Aaf
“Kemudian antara IGD dengan ruang rawat inap belum ada connecting jadi masih manual, pasien dibawa ke ruang rawat inap setelah dari UGD dan di depan panas kurang representatif,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait