Kopda Muslimin berseragam dinas Yonarhanud 15/DBY. Foto: Ist.

Sementara, Ketua RT 2 RW 1 Kelurahan Trompo, Abidin mengatakan Muslimin memang jarang pulang. “Sejak pandemi Covid-19, Muslimin jarang menjenguk orang tuanya baik seorang diri atau bersama keluarganya,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kopda Muslimin otak penembakan istrinya di Semarang ditemukan meninggal dunia di kamar belakang rumah orang tuanya di Kendal pada Kamis (28/7) pagi.

Saat itu, Kopda Muslimin mengeluh pusing dan muntah-muntah usai bertemu orangtuanya untuk meminta maaf atas kasus yang menimpa dirinya.

Hasil autopsi di RS Bhayangkara Semarang menyebut kematian Kopda Muslimin akibat keracunan. Usai autopsi, jenazah Kopda Muslimin langsung dimakamkan di pemakaman umum, tidak jauh dari rumah orang tuanya.
 


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network