CILACAP, iNews.id – Ratusan warga harus mengantre pembagian bantuan sosial tunai (BST) di Balai Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Rabu (28/7/2021). Namun terbatasnya waktu pencairan membuat puluhan warga yang sudah antre tak dapat mencairkan bansos.
Pihak desa dan kantor pos hanya memberikan waktu 3 jam untuk warga mencairkan bantuan sosial. Sehingga ada 49 warga yang sudah antre kecewa karena pelayanan sudah ditutup.
Terbatasnya waktu yang berakibat penutupan pelayanan ini karena petugas dari kantor pos akan melakukan pencairan bansos di lokasi yang lain. Sehingga puluhan warga yang tak dapat bantuan sosial tersebut dialihkan mencairkannya ke kantor pos terdekat pada Kamis (29/7).
Warga mengaku meski antrie namun senang mendapatkan bansos ini dan akan di gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun pembagian bantuan sosial tunai ini dinilai masih banyak yang salah sasaran. Pasalnya warga yang sudah meninggal dan pindah rumah masih mendapatkan bantuan.
Di Desa Bojong sedikitnya 253 warga miskin yang terdaftar menerima bantuan sosial tunai senilai Rp600.000 pada tahap 5 dan 6. Warga berharap agar data penerima bansos diperbarui agar tidak salah sasaran.
“Ya senang sekali (dapat bansos tunai), dapat Rp600.000. Uangnya ini untuk beli sembako, beras, minyak,” kata Jumiati, warga penerima BST.
“Jadi kurang lebih per kadus mendapatkan 30 KPM. Di desa ini masih ada yang belum mendapatkan BST. Misalnya warga yang lama meninggal itu masih (datanya) masih muncul atau bahkan mungkin orangnya sudah lama pindah tapi datanya masih tetap ada,” kata Kepala Desa Bojong, Achmad Masruri.
Jadi untuk itu kami mohon adanya verifikasi atau perbaikan data dari Kementerian Sosial atau yang terkait,” katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait