Burhanuddin mengatakan bahwa yang terjadi dalam simulasi empat nama dimana ada kenaikan eksponensial Andika di bulan September sampai Oktober. Namun, tambah Burhanuddin, bahwa antara Oktober hingga November Indikator Politik menemukan pola trend dukungan juga yang sebelumnya mengalami kenaikan eksponensial yang mengalami stagnasi. Begitu pula dengan Ahmad Luthfi yang elektabilitasnya juga mengalami stagnan.
“Tetapi saat yang sama Lutfi juga elektabilitasnya stagnan. Jadi begitu ya. Jadi satu bulan terakhir itu yang kita bisa simpulkan dari data ini adalah terjadi stagnasi dari Luthfi maupun Andika. Tetapi yang menarik terutama buat kalau misalnya kalau, misalnya nih ya elektabilitas Andika itu masih positif dalam pengertian trennya itu berlanjut di bulan November, itu harusnya udah closing. Artinya dia udah menyalip elektabilitas Luthfi, kita tidak atau belum menemukan itu,” katanya.
“Jadi yang kita temukan Andika kurang berhasil memanfaatkan momentum sebelumnya ketika elektabilitasnya mengalami tren positif di survei awal November elektabilitas Andika trennya terkoreksi minimal stagnan, tidak sampai negatif tetapi stagnan,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait