Damar Triyanto, peternak kelinci di Dusun Citran, Desa Parimono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. (Antara)

MAGELANG, iNews.id – Tak kalah dengan tanaman hias dan ikan hias, permintaan bibit kelinci di Kabupaten Magelang meningkat di saat pandemi Covid-19. Permintaan per minggu bisa mencapai 100 ekor.

"Permintaan bibit kelinci saat pandemi ini juga heboh seperti tanaman hias dan ikan hias," kata Damar Triyanto, peternak kelinci di Dusun Citran, Desa Parimono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Selasa (9/3/2021).

"Di masa pandemi tidak mengurangi minat untuk ternak kelinci, bahkan semakin banyak. Mungkin mereka yang terkena PHK ingin mencoba ternak kelinci dari pada menganggur dan ternak kelinci memang menjanjikan," katanya.

Menurutnya, menjual kelinci sekarang sangat mudah kalau ada bibit yang bagus, melalui model online (daring). Mereka yang pesan tidak hanya dari sekitar Magelang saja, tetapi bisa luar daerah atau luar provinsi.

Ia mengatakan jenis yang diternak 95 persen jenis New Zealand white, untuk harga kelinci asli keturunan New Zealand induk sekitar Rp3 juta per pasang, kalau anakan umur 78 hari sekitar Rp1 juga hingga Rp1,5 juta per pasang.

Kemudian untuk tipe kedua B cross atau hasil persilangan harga indukan Rp800 ribu hingga Rp900 ribu per pasang dan anakan sekitar Rp350 ribu per pasang. 

Selanjutnya tipe lokal New Zealand atau sudah lama bermukim di sini tetapi tetap generasi dari New Zealand lebih murah indukan rata-rata Rp300 rubu hingga Rp400 ribu per pasang dan anakan sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per pasang.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network