“Beberapa contoh yang sudah diimplentasikan dalam penggunaan sehari-hari adalah Cash for Refugee, sebuah organisasi yang mendistribuskan dana tunai ke pengungsi, Pemerintah Singapura juga memanfaatkan teknologi blockchain untuk data base Covid-19, Spotify menggunakan teknologi blockchain, dan ini memungkinkan mereka langsung memberikan royalti langsung kepada pemilik hak termasuk pembayaran pajaknya," ujarnya.
Ketua Program Strudi manajemen FEB UI, Prof Irwan Adi Ekaputra, mengatakan sebagai salah satu sekolah ekonomi dan bisnis terkemuka di Indonesia, FEB UI pun berkolaborasi dengan 21 Bridges Indonesia untuk mendorong masyarakat terutama para generasi muda untuk menyelami perkembangan ekonomi digital yang pesat.
“Banyak sekali teknologi-teknologi yang dapat mendukung perkembangan bisnis, yang salah satunya adalah pemanfaatan teknologi blockchain,’ kata Prof Irwan.
Christopher, remaja berusia 16 tahun yang juga pendiri Web3 Society dan Ketua Artificial Intelligence Club di UWCSEA (United World College South East Asia ) mengaku sangat terkesan dengan teknologi blockchain.
“Blockchain sangat mengesankan karena kemampuannya dalam mendorong dampak sosial, dan memfasilitasi kepemilikan secara digital. Saya mulai mengenal blockchain saat di sekolah menengah,” ungkap Christopher.
“Saat belum punya akses ke bank padahal butuh pembayaran non-cash, dari situ kami mulai belajar dan sekarang saya sudah tidak perlu diberi pocket money oleh orang tua,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
teknologi blockchain rantai blok Fakultas Ekonomi universitas indonesia blockchain indonesia ekonomi digital
Artikel Terkait