“Kami juga telah ditegur oleh ketua RW untuk mengecilkan volume musik agar tidak mengganggu kenyamanan warga yang tengah beristirahat,” ujarnya.
Bahkan pihak kafe juga telah memberikan bantuan sembako sebanyak 30 bungkus untuk dibagikan ke warga sekitar yang telah diserahkan ke ketua RW setempat.
Namun warga mengaku tidak pernah tahu menahu terkait izin tersebut, apalagi adanya bantuan sembako untuk warga sekitar kafe. Ketua RT yang berada di lokasi juga mengaku tidak pernah diajak berkoordinasi oleh pihak RW terkait izin dan pembagian sembako tersebut.
Ketua RW kemudian dihadirkan dalam kericuhan tersebut dan diminta untuk memberikan penjelasan. Ketua RW Jagalan mengaku bahwa sudah menerima permintaan izin dari kafe dan telah membagikan 30 bungkus sembako tersebut ke warga.
Namun warga tetap mengaku tidak pernah menerima sembako tersebut. Setelah live musik berhenti, warga kemudian meninggalkan kafe karaoke. Namun sebagian warga masih tetap berjaga di jalan masuk kampung yang berdekatan dengan lokasi kafe.
Mereka berjanji akan kembali mendatangi kafe jika aktivitas serupa kembali dilaksanakan, karena suara keras dan bising musik sangat mengganggu kenyamanan kampung jagalan.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait