“Ini kita amankan sekitar 50 anak dari berbagai wilayah. Yang kami identifikasi awal ini kita temukan sebagian besar dari Kabupaten Tegal, Slawi, sebagian dari Kota Tegal,” kata AKBP Rita.
“Mereka rupanya terinspirasi dengan adanya beberapa postingan melalui media sosial di Facebook, kemudian beredar di WhatsApp, status dan lain-lain. Sehingga mereka datang ke Kota Tegal ini karena mereka mendapatkan informasi ada gerakan dari kakak-kakaknya,” katanya.
“Jadi motifnya mereka hanya ikut-ikutan saja. Tapi kita sedang telusuri. Kami bekerja sama dengan Subdit Cyber Polda Jateng juga turun membackup karena alat bukti terkait dengan handphone yang kami sita dan akun-akun kita profiling siapa aktor di balik ini semua,” ujar Kapolres.
Sementara, polisi hingga kini masih memeriksa intensif 17 dari 66 pelajar yang diamankan untuk mengungkap adanya aktor intelektual. Polisi juga melakukan swab antigen terhadap 52 pelajar dan remaja. Hasilnya dua orang dinyatakan positif.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait