Sumadi dan rombongan mulai ada kecurigaan dan cekcok dengan ayah tirinya
"Kamu sudah memanggil Budi Dharma ke sini, kalau tidak boleh memandikan sekalian saja pemakamannya kamu yang ngurusin, kami tak pulang. Bapaknya lalu diam," kata Sumadi.
Setelah ditunggu beberapa saat, Sumadi pun masuk lagi ke dalam rumah menanyakan kepada ayah tirinya, apa sudah boleh dimandikan jenazahnya, ayahnya lalu membolehkan.
"Setelah saya buka semua, saya kaget, yang saya lihat ada darah keluar dari mulut dan hidungnya. Setelah tak mandikan baru kelihatan dahinya ada benjolan sudah membiru. Saya penasaran jatuh dari kursi kok bisa langsung meninggal,saya raba lagi di bagian kepala gak ada yang luka. Tapi ada rambut yang rontok seperti ditarik jatuh di dada, di bagian kanan kiri perut ada luka memar, dan di leher bawah telinga juga ada dua titik kehitaman, " jelasnya.
Ia mengaku baru kali ini memandikan jenazah dengan tubuh penuh luka.
"Saya sempat menangis, karena puluhan tahun memandikan jenazah, baru kali ini melihat luka sebanyak itu, dalam hati saya kalau penyebabnya jatuh dari kursi, kok lukanya seperti ini," pungkasnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait