Uniknya, uang banyak yang diminta nantinya untuk membeli pakan kucing-kucing liar yang banyak berkeliaran di desanya.
“Dengan dipotong secara tradisi adat dan memenuhi permintaanya, rambut gembel akan hilang. Warga desa percaya anak gembel ini adalah anak istimewa titisan leluhur Dieng,” kata Slamet, Kades Dieng Kulon, Minggu (9/7).
Acara potong gembel biasa diadakan dalam Dieng Culture Festival (DCF), namun tahun ini di tiadakan karena adanya renovasi objek wisata Dieng. Prosesi dilakukan secara mandiri oleh keluarga.
Selain bentuk melestarikan tradisi budaya asli, acara ini juga menjadk ajang menyambung silaturahmi antar warga desa.
Editor : Ahmad Antoni
tradisi rambut gimbal dataran tinggi dieng Kabupaten Banjarnegara kucing liar tradisi budaya tradisi adat rambut gembel
Artikel Terkait