Gusti Moeng dan kerabat Keraton Solo saat ziarah di Makam Ki Ageng Selo Grobogan. (iNews/Rustaman Nusantara)

GROBOGAN, iNews.id - Tradisi sadranan menjelang datangnya bulan suci Ramadan di Grobogan tetap digelar. Meski masa pandemi, namun prosesi dan suasana sadranan dilaksanakan sederhana dan jauh berbeda dengan sebelum dilanda Covid-19.

Tradisi ini hanya dihadiri keluarga Keraton Kasunanan Surakarta (Solo) dan warga sekitar saja agar tidak menimbulkan kerumunan.

Momen bulan ruwah dalam tanggalan Jawa selalu dimanfaatkan oleh warga untuk berziarah kubur di makam-makam leluhur karena bulan yang baik untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal sebelum memasuki Ramadan.

Seperti di tempat peristirahatan seorang tokoh dan sang legenda Ki Ageng Selo, warga selalu menggelar acara sadranan setahun sekali yang sudah menjadi tradisi turun temurun bagi warga Desa Selo,  Kecamatan Tawangharjo, Minggu (11/4/2021).

Dalam tradisi sadranan ini, terlihat jauh berbeda dengan tradisi sebelunya. Dimana ribuan warga yang datang untuk berziarah dan berdoa tumpah rumah, namun untuk tahun ini tradisi sadranan digelar sangat sederhana dengan jumlah peziarah yang sedikit.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network