Emak-emak petani menuntut ganti rugi atas sawah yang rusak akibat dampak proyek tol Semarang-Demak. (iNewsTV/Sukmawijaya)

Dia mengatakan, bila terjadi curah hujan tinggi debit banjir akan surut dalam waktu tiga hari. “Setelah proyek tol masuk, pembuangan banjir hanya dibatasi beberapa titik, sehingga debit banjir bisa surut dalam waktu hampir dua minggu,” katanya.

Dia meminta pihak tol memperhatikan persoalan ini, apalagi Kabupaten Demak adalah kota ketiga se-Jawa Tengah sebagai penyangga pangan nasional.

Karena ada pembatasan titik drainase banjir, kata dia,  perlu ada normalisasi pada saluran irigasi atau membangunkan saluran irigasi teknis di kawasan sawah tersebut.

Menanggapi keluhan petani, pihak tol langsung melaksanakan survei lokasi. Beberapa saluran pembuangan banjir dari areal pertanian memang tidak berjalan lancar karena tingginya sedimentasi. Tidak lancarnya pembuangan air hingga mengakibatkan areal pertanian tergenang banjir.

“Kami berjanji akan bantu normalisasi saluran air. Namun untuk tuntutan ganti rugi karena tidak bisa tanam selama dua tahun, akan mengevaluasinya. Apakah sepenuhnya dari dampak pembangunan tol Semarang-Demak,” kata Humas PT PP Semarang-Demak, Robby Sumarna.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network