Menurut keterangan warga sekitar sekolah, rumah kosong yang disewa untuk lahan parkir sekolah tersebut sering digunakan anak-anak untuk nongkrong para siswa, sehingga warga mengaku resah dengan aktivitas di lahan parkir tersebut.
Setelah mendapatkan laporan dari warga, Wahyu selaku guru yang ikut terekam dalam pesta miras tersebut langsung menindak lanjuti dengan caranya sendiri yakni dengan mendatangi siswanya yang kedapatan membawa beberapa botol miras di dalam sebuah ruangan rumah.
Saat diperiksa pihak yayasan, diketahui ada beberapa anak dari luar sekolah yang juga ikut bergabung dalam pesta miras tersebut, sehingga kepala sekolah langsung memanggil orang tua murid ke sekolah untuk diberikan imbauan dan menyaksikan kesepakatan murid dengan sekolah untuk tidak mengulanginya lagi melalui surat perjanjian.
“Jika ke depan masih kedapatan bolos atau pesta miras lagi, maka pihak sekolah akan menindak tegas dengan mengeluarkan dari sekolah,” kata Wudakir, Kepsek SMK Pembangunan Nasional Purwodadi, Rabu (29/11).
Sementara itu, terkait oknum guru yang ikut berada di tengah pesta miras telah diserahkan ke pihak yayasan untuk memastikan kebenaran dan kepastian akan keterlibatannya dalam pesta miras tersebut.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait