BANJARNEGARA, iNews.id - Rekaman suara yang menunjukkan detik-detik Paryanto (53) sebelum dibunuh Tohari, dukun pengganda uang, viral di media sosial. Rekaman yang bikin merinding itu diungkapkan korban secara blak-blakan kepada anaknya lewat voice note (pesan suara).
Dalam video viral berdurasi 1 menit 15 detik itu, awalnya Paryanto mengabarkan sudah berada di rumah Tohari atau Mbah Slamet di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada Jumat (24/3).
"Ini lokasinya di rumahnya dia (Mbah Slamet) gitu lho. Masih satu rumah satu kampung hidup sama orangtuanya sekitar 100 m rumahnya dia. Sama aja, namanya kampung Slamet," ungkap Paryanto dikutip dari iNewsBanjarnegara.id.
Namun saat mengungkapkan hal tersebut, Paryanto tampak ketakutan. Sehingga dia pun mengirimkan lokasinya atau share location kepada sang anak."Ini di shareloc. Takutnya kenapa-napa ayahnya gitu lho," ucap Paryanto dengan nada getir.
Paryanto mengaku mengungkapkan semua ini lantaran menganggap tidak ada orang yag bisa mempercayai ceritanya selain anak sendiri. Kemudian, Paryanto mengingatkan anaknya untuk mewaspadai Mbah Slamet si dukun pengganda uang.
"Cuma ini buat waspada aja, takutnya namanya ayah kan, enggak punya temen, enggak punya asisten, enggak punya ajudan, enggak punya rekan-rekan yang orang kayak dipercaya lagi," ujarnya.
Setelah itu, Paryanto menyebut ia semakin ketakutan karena dibawa oleh Mbah Slamet ke hutan malam-malam. Alasannya, adalah untuk melakukan ritual penggandaan uang. "Makanya ayah sedikit agak ngeri gitu lho. Apalagi tadi di hutan," ungkap Paryanto.
Sebelum ritual, Paryanto mengaku disuruh meminum ramuan aneh dari Mbah Slamet. Namun entah kenapa, setelah meminum ramuan tersebut, pria asal Sukabumi, Jawa Barat, itu selalu merasa ngantuk ingin tidur bahkan seperti orang mabuk. "Ayah enggak sadar, ayah ngantuk mulu abis minum, tidur lagi tidur lagi," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Tohari dukun pengganda uang viral di media sosial Kabupaten Banjarnegara rekaman Mbah Slamet kabupaten pekalongan kapolres pekalongan viral di media sosial paryanto
Artikel Terkait