REMBANG, iNews.id - Wakil Bupati (Wabup) Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) menyatakan pola pembangunan akan dilakukan dari kota menuju desa. Sebab pada pemerintahan sebelumnya, penataan dilaksanakan dari desa ke kota.
“Perdesaan dan pegunungan sudah dilakukan banyak pembangunan. Mulai pemerintahan ini akan kami balik, dari dalam dulu baru nanti keluar. Detailnya Pak Bupati yang lebih tahu, karena saya sifatnya membantu kebijakan Bupati,“ kata Gus Hanies saat diskusi dengan wartawan di Rumah Dinas Wakil Bupati, Senin (1/3/2021).
Selain berdiskusi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), pihaknya akan meminta masukan dari berbagai kalangan. Seperti Barisan Alumni Leteh, Relawan Joglo Pergerakan dan pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat kecamatan.
“Kami ingin mencari banyak info dan masukan, untuk kebaikan Kabupaten Rembang ke depan,“ ucapnya.
Ditegaskannya, diskusi dengan berbagai kalangan sangat penting karena pemerintah perlu diingatkan. Sebagai pendatang baru di pemerintahan, dirinya harus sering berdiskusi karena sangat membantu secara pribadi maupun pertumbuhan pembangunan di Rembang.
Ketua PWI Rembang Musyafa’ Musa menyampaikan sejumlah masukan kepada pemkab setempat. Pendapat antara lain mengenai wajah Kota Rembang yang bertahun-tahun dianggap monoton dan kurang mendapat sentuhan inovasi.
“Bertahun-tahun ya seperti ini kondisinya, monoton. Bukan bermaksud mengintervensi apalagi menggurui Wakil Bupati, ini hanya keluh kesah rakyat biasa yang kebetulan jadi seorang wartawan,“ kata Musyafa’ Musa.
Dicontohkannya, gapura masuk Kota Rembang dari arah Desa Banyudono, Kecamatan Kaliori maupun Desa Tireman, Rembang, ketika malam hari tidak menunjukkan identitas sebuah kota karena sangat gelap. Belum lagi masalah Alun-Alun Rembang yang terkesan kumuh dan kotor, padahal merupakan jantung kota.
“Kenapa saya sebutkan hal-hal yang kecil, bagaimana mau menangani hal besar kalau masalah remeh seperti itu berbulan-bulan tidak diperhatikan serius,“ katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait