Terpisah, Kasi Pemadam Kebakaran Renggo Buwono sependapat dengan Bupati Karanganyar. Menurutnya, sudah waktunya armada kebakaran di Karanganyar ditambah jumlahnya.
Pada tahun 2019, jumlah kebakaran yang terjadi sebanyak 200 kejadian. Dan di tahun 2020, jumlahnya hanya 84 kasus. Dari jumlah tersebut, kebakaran tempat tinggal mendominasi. Di awal 2021 ini saja sudah terjadi 12 kali kebakaran tempat tinggal.
"Pada Januari 8 kasus dan Februari 4 kasus yang rata-rata rumah tangga. Karena itu sudah sangat mendesak kita perlu tambahan alat pemadam kebakaran yang bisa masuk ke gang-gang kecil dan sempit. Semacam power jeep," katanya.
Belum terealisasi pembelian power Jeep meski sangat dibutuhkan dikarenakan harganya masih sangat mahal. Untuk 4 langkah (four wheel drive) mencapai Rp1,2 miliar. "Kalau punya 2 saja sudah sangat membantu,’’ujarnya. Selain penambahan armada kebakaran, penambahan dua pos pemadam seperti halnya Kota Solo yang memiliki 3 pos pemadam sangat dibutuhkan.
Ada dua pos yang harus segera direalisasikan, yaitu satu pos di wilayah timur untuk mengantisipasi kebakaran di hutan di gunung Lawu serta kebakaran di wilayah Karangpandan, Matesih, Tawangmangu. Sedangkan satu pos di wilayah barat untuk mengantisipasi kebakaran hotel dan perumahan.
"Sedangkan induk untuk mengantisipasi wilayah kebakaran Karanganyar sendiri, Jaten, Kebakkramat, Mojogedang, dan wilayah Kecamatan Jatiyoso, Jatipuro, Jumantono, Jumapolo dan Jenawi," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait