Selama ini kebijakan Perhutani pusat yang bisa mengakses kayu hanya orang berduit saja, sehingga bagi daerah penghasil kayu seperti di Blora kalah dengan orang-orang itu.
Bahan kayu jati yang bagus dari Blora malah dimiliki orang di luar Kabupaten Blora.
"Harapannya ke depan Perhutani bisa memberi semacam afirmasi atau apa, agar benggol atau akar kayu jati ini keluar sudah menjadi bahan matang atau jadi, tidak bahan mentah,” ucapnya.
Sebab selama ini, yang keluar dari Blora adalah bahan mentah. Sedangkan mengolahnya di luar, sehingga ekspor kebanyakan dari luar Blora.
"Kita ingin agar bahan mentah yang kita miliki bisa diolah di sini, menjadi bahan jadi dan kita ekpor di sini pula,” ucapnya.
Pemerintah akan melakukan pendataan, mengumpulkan asosiasi perajin kayu di Blora, untuk diajak memecahkan masalah ekpor. Dengan demikian, Blora yang memiliki bahan baku tidak kalah dengan daerah lain.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait