12 Fakta Mahasiswa UNS Meninggal saat Diklatsar Menwa, Nomor 11 Mengejutkan
5. 21 Panitia Diklatsar Menwa Diperiksa Polisi
Pihak kampus UNS menyebut 21 panitia kegiatan telah diperiksa polisi. Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan Dr Sutanto. mengatakan, UNS bersama kepolisian sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lingkungan kampus dan Jembatan Jurug. Selain itu, sebanyak 21 panitia dalam kegiatan saat ini sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
“Panitia sejumlah 21 mahasiswa, senior, dan pembina sudah dimintai keterangan. Kami dari UNS sepenuhnya menyerahkan penyidikan ini ke pihak berwenang,” katanya.
6. Keluarga Setuju Dilakukan Autopsi Jenazah Gilang
“Pada Minggu malam, jenazah kami antar ke keluarga. Senin (25/10/2021) pagi bersama pihak kepolisian, kami menemui pihak keluarga, terutama ayah dan ibunya,” kata Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Prof Ahmad Yunus, Selasa (26/10/2021).
“Kemudian, pihak keluarga menyetujui bahwa almarhum perlu diautopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo. Sekitar pukul 10.00, jenazah kami bawa dari Karangpandan ke Moewardi. Sesampainya di sana, dilakukan autopsi oleh dokter dari Moewardi dan dokter forensik dari Bhayangkara Polri,” katanya.
Selepas salat Asar pada Senin (25/10/2021), jenazah yang telah selesai diautopsi kemudian disucikan oleh tim dari rumah sakit lalu diantar kembali ke keluarga. Pihak kampus terus mendampingi hingga prosesi pemakaman jenazah.
7.Gilang Meninggal Diduga akibat Penyumbatan di Otak
Polda Jateng melakukan autopsi terhadap jenazah Gilang Endi Saputra, mahasiswa UNS yang meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa. Autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab tewasnya mahasiswa asal Keti, Dayu, Karangpandan, Karanganyar itu.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, korban meninggal akibat tindak pidana kekerasan akibat pemukulan yang mengenai kepalanya. Dia mengungkapkan, korban terkena beberapa pukulan di bagian kepala sehingga hal itu yang diduga menjadi penyebab kematiannya.
"Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," kata Iqbal saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/10/2021). Dia mengatakan autopsi dilakukan langsung Kabidokes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti. Hasil autopsi menyatakan adanya tanda-tanda kekerasan. "Untuk berapa titik saya belum bisa sebutkan," katanya.
Editor: Ahmad Antoni