3 Desa di Selatan Sukoharjo Mulai Terdampak Kekeringan
SUKOHARJO, iNews.id – Tiga desa di wilayah selatan Kabupaten Sukoharjo mulai terdampak kekeringan saat musim kemarau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah menerima permintaan dropping air bersih.
Wilayah yang telah mendapatkan dropping air bersih antara lain Desa Tawang (Kecamatan Weru), Desa Kamal (Kecamatan Bulu), dan Desa Kedung Jambal (Kecamatan Tawangsari). Permintaan pasokan air bersih, diajukan desa terdampak kekeringan sejak Sukoharjo memasuki musim kemarau.
“Sejumlah desa telah mengajukan dropping air bersih sejak memasuki musim kemarau. Kami telah menyuplai kebutuhan air bersih warga sebanyak 73 tangki,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, Kamis (9/9/2021).
Saat ini ada tiga desa yang mulai mengajukan dropping air bersih karena terdampak kekeringan. Kebutuhan tersebut untuk mencukupi air konsumsi bagi 239 kepala keluarga (KK) atau 1.051 jiwa warga Desa Tawang, Kamal dan Kedungjambal. Suplai air bersih dilaksanakan mulai September.
Teknis pelaksanaan dropping air bersih, ditampung ke tempat penampungan yang telah disediakan di masing-masing desa. Kemudian pihak desa yang akan menyalurkan kepada warga agar tidak terjadi antrean.
Dikatakannya, permintaan dropping air bersih selama kemarau tahun ini turun drastis dibanding dua tahun sebelumnya. Tahun 2019 ada 17 desa terdampak kekeringan, tahun 2020 turun menjadi sembilan desa dan tahun 2021 tinggal tiga desa.
"Ada sejumlah desa yang jadi langganan kekeringan seperti Watu Lumbung, Tawangsari, tahun ini sumber airnya masih bisa memenuhi kebutuhan warga," ucapnya.
Kondisi ini dimungkinkan karena masa pandemi Covid-19, kebutuhan air bersih untuk hajatan warga banyak berkurang. Sebab acara hajatan dibatasi sejalan dengan diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Sri Maryanto memperkirakan, kebutuhan air bersih di wilayah rawan kekeringan akan bertambah pada akhir September hingga Oktober 2021, sebagai kewaspadaan puncak musim kemarau. Sebab setelah itu, diperkirakan pada November dan Desember sudah masuk musim hujan.
Editor: Ary Wahyu Wibowo