3 Jalur Alternatif Jakarta Kudus Menghindari Banjir Semarang, Pilihan Wajib Saat Pantura Lumpuh Total!
SEMARANG, iNews.id - Perjalanan darat dari Jakarta menuju Kudus biasanya melewati jalur pantura yang melalui Cirebon, Pekalongan, dan Semarang. Namun, setiap musim hujan tiba, sebagian wilayah Semarang kerap dilanda banjir yang mengakibatkan kemacetan panjang dan bahkan penutupan jalan nasional.
Karena itu, banyak pengendara kini mencari 3 jalur alternatif Jakarta Kudus menghindari banjir Semarang agar perjalanan tetap lancar, aman, dan efisien tanpa harus terjebak genangan atau kemacetan parah.
Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan curah hujan dan kondisi drainase di Semarang membuat jalur utama pantura sering terganggu. Akibatnya, baik pengemudi pribadi, bus antarkota, maupun truk logistik, membutuhkan rute alternatif yang bisa diandalkan.
Berikut tiga jalur yang bisa dipertimbangkan sebagai pilihan utama ketika jalur pantura Semarang tak memungkinkan untuk dilalui.
Pilihan pertama bagi pengendara yang tetap ingin memanfaatkan jalan tol adalah menggunakan jalur alternatif Jakarta Kudus menghindari banjir Semarang melalui Tol Trans Jawa dengan melewati ruas Tol Semarang–Demak.
Jalur ini dapat menjadi solusi efektif karena tol baru tersebut dirancang untuk mengurangi dampak banjir yang sering mengganggu jalur pantura lama.
Rutenya dimulai dari Tol Jakarta–Cikampek, lanjut ke Tol Palimanan–Kanci, kemudian ke Tol Batang–Semarang, dan dari situ pengendara bisa memilih masuk ke Tol Semarang–Demak yang langsung tersambung menuju Kudus. Tol ini memiliki elevasi tinggi sehingga relatif aman dari genangan air saat hujan deras.
Keunggulan jalur ini adalah kondisi jalan yang mulus dan waktu tempuh yang relatif stabil meski cuaca ekstrem. Selain itu, jalur tol ini juga dilengkapi dengan rest area yang nyaman di beberapa titik, seperti di Batang dan Demak, untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Kudus.
Namun, kelemahannya adalah biaya tol yang cukup tinggi jika dibandingkan jalur arteri. Bagi yang mengutamakan waktu dan keamanan, rute ini tetap menjadi pilihan paling ideal.
Pilihan kedua jalur alternatif Jakarta Kudus menghindari banjir Semarang adalah rute yang sedikit berliku namun bebas dari kawasan pesisir yang rawan banjir, yakni melalui jalur tengah: Wonosobo – Temanggung – Kudus.
Rute ini cocok bagi pengendara yang ingin menikmati perjalanan dengan pemandangan alam pegunungan dan udara yang lebih sejuk.
Dari Jakarta, pengendara dapat menuju ke arah Purwokerto melalui Tol Cipali dan keluar di pintu tol Pejagan. Setelah itu, perjalanan dapat dilanjutkan menuju Banyumas, Wonosobo, dan kemudian ke Temanggung sebelum akhirnya mencapai Kudus melalui jalur Jekulo.
Meskipun waktu tempuh lebih lama sekitar 2 jam dibandingkan jalur pantura, keuntungan utama dari jalur ini adalah bebas banjir dan relatif lancar karena tidak banyak dilalui kendaraan besar. Jalan lintas tengah Jawa ini juga menjadi favorit bagi wisatawan yang ingin singgah di destinasi alam seperti Dieng, Telaga Menjer, atau kawasan wisata kuliner Temanggung yang terkenal dengan kopi robustanya.
Selain lebih aman dari risiko banjir, jalur ini juga cocok bagi mereka yang ingin beristirahat sambil menikmati suasana pedesaan di tengah Jawa Tengah yang tenang dan sejuk.
Opsi ketiga dalam 3 jalur alternatif Jakarta Kudus menghindari banjir Semarang adalah rute Ungaran – Ambarawa – Purwodadi. Jalur ini cukup populer di kalangan sopir bus dan truk karena menjadi jalur penyelamat ketika jalur Semarang–Demak tertutup akibat banjir besar.
Dari arah Jakarta, kendaraan bisa keluar di Tol Bawen, lalu melewati Ambarawa dan terus menuju Purwodadi. Dari Purwodadi, perjalanan dilanjutkan ke arah Kudus melalui jalan nasional yang menghubungkan dua kabupaten tersebut.
Meski jalan di kawasan ini berkelok dan sempit di beberapa titik, jalur ini tetap menjadi alternatif andalan saat musim hujan karena elevasinya yang tinggi dan tidak mudah tergenang.
Selain fungsinya sebagai jalur alternatif, rute ini juga melewati sejumlah lokasi menarik seperti Rawa Pening, Museum Kereta Ambarawa, hingga deretan rumah makan khas Jawa Tengah di sekitar Purwodadi. Wisatawan dapat menikmati kuliner khas seperti swike, sate ayam khas Grobogan, atau tahu bakso yang terkenal di kawasan Gubug.
Dengan demikian, perjalanan tidak hanya menjadi aman dari banjir, tetapi juga lebih berkesan karena bisa diselingi dengan pengalaman wisata dan kuliner lokal.
Editor: Komaruddin Bagja