3 Jalur Tikus Boyolali-Magelang Bisa Hemat Waktu Tempuh Hingga 45 Menit

MAGELANG, iNews.id - Informasi mengenai 3 jalur tikus Boyolali-Magelang sering dicari oleh pengendara, terutama saat jalan utama padat atau terjadi kemacetan panjang. Jalur tikus dikenal sebagai rute alternatif yang biasanya melewati pedesaan, area perkebunan, hingga jalan kecil yang tidak banyak dilalui kendaraan besar.
Meski tidak sepopuler jalur utama, jalur ini sering menjadi penyelamat bagi mereka yang ingin menyingkat waktu tempuh atau menghindari macet di titik tertentu.
Kabupaten Boyolali dan Magelang sama-sama berada di Jawa Tengah dan memiliki akses penting karena menjadi jalur penghubung antara Solo, Semarang, dan Yogyakarta. Tak heran jika lalu lintas di jalur utamanya kerap padat, terutama saat musim liburan atau arus mudik.
Dengan mengetahui jalur tikus, pengendara bisa punya opsi lain yang lebih lancar, meski harus tetap berhati-hati karena kondisi jalan tidak selalu mulus.
Berikut 3 jalur tikus yang bisa digunakan untuk perjalanan Boyolali-Magelang.
Jalur ini menjadi salah satu yang paling populer bagi pengendara motor maupun mobil kecil. Rute dimulai dari Cepogo di Boyolali, melewati kawasan Selo yang berada di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, lalu tembus ke wilayah Magelang. Jalur ini memang memiliki tanjakan terjal dan tikungan tajam, tetapi menawarkan pemandangan luar biasa indah.
Di sepanjang perjalanan, pengendara bisa menikmati panorama pegunungan dan udara sejuk khas lereng gunung. Tak sedikit wisatawan juga memanfaatkan jalur ini untuk sekalian singgah di destinasi alam seperti Basecamp New Selo atau area pendakian Gunung Merbabu.
Kelebihan: Jalur lebih sepi, pemandangan sangat indah, sekaligus bisa menjadi rute wisata.
Kekurangan: Banyak tanjakan curam dan rawan kabut, sehingga kurang disarankan untuk kendaraan besar.
Alternatif kedua adalah jalur dari Boyolali menuju Ampel, kemudian ke arah Sawangan, dan masuk ke wilayah Magelang. Jalur ini lebih ramah bagi kendaraan roda empat dibanding jalur via Selo, karena kontur jalan tidak terlalu ekstrem. Meski demikian, jalanan tetap berkelok sehingga pengendara tetap harus berhati-hati.
Jalur ini sering dipilih oleh pengendara yang ingin menghindari keramaian di jalan utama Semarang–Magelang. Di beberapa titik, pemandangan pedesaan dan sawah hijau akan menyegarkan mata. Selain itu, jalur ini relatif lebih cepat ditempuh saat arus lalu lintas padat, terutama ketika ada kemacetan panjang di jalur utama.
Kelebihan: Jalan lebih bersahabat, cocok untuk mobil keluarga.
Kekurangan: Beberapa ruas jalan cukup sempit dan kurang penerangan saat malam.
Editor: Komaruddin Bagja