get app
inews
Aa Text
Read Next : Hujan Ekstrem Bakal Landa Jateng Sepekan ke Depan, Ini Imbauan BMKG

3,93 Juta Warga Jateng Miskin, DPRD: Justru Naik dalam Periode Kedua Ganjar Menjabat

Kamis, 20 Januari 2022 - 09:16:00 WIB
3,93 Juta Warga Jateng Miskin, DPRD: Justru Naik dalam Periode Kedua Ganjar Menjabat
Anggota Komisi A DPRD Jateng Saiful Hadi menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng yang menyatakan ada penurunan jumlah penduduk miskin hingga 175.740 orang. (IST)

SEMARANG, iNews.id - Angka kemiskinan di Jawa Tengah masih tinggi. Komisi A DPRD Jateng mencatat hingga September 2021, masih ada 11,25 persen atau sekitar 3.930.000 warga Jateng yang miskin.

Hal itu dikatakan anggota Komisi A DPRD Jateng Saiful Hadi menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng yang menyatakan ada penurunan jumlah penduduk miskin hingga 175.740 orang. 

BPS Jateng menyatakan pada Maret 2021, jumlah penduduk miskin Jateng sebesar 4,11 juta orang. Namun pada September 2021, jumlahnya menurun menjadi 3,93 juta orang. 

Secara persentase, kemiskinan Jateng pada September kini di angka 11,25 persen. Turun 0,54 persen dibanding 11,79 persen pada Maret 2021.

Menurutnya, meski berbagai upaya penurunan kemiskinan sudah dilakukan Pemprov Jateng, faktanya, berbagai kebijakan tersebut belum berdampak signifikan pada penurunan angka kemiskinan. 

Dia membandingkan, pada September 2018 saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dilantik untuk periode kedua kepemimpinan. Saat itu angka kemiskinan Jateng mencapai angka 11,19 persen atau 3,87 juta jiwa. 

Namun setelah 3 tahun periode kedua berjalan, yaitu September 2021, angka kemiskinan Jateng menjadi 11,25 persen atau 3,93 juta jiwa. Menurutnya, jumlah penduduk miskin Jateng justru naik 0,06 persen dalam 3 tahun periode kedua Ganjar menjabat.

"Memang bisa saja beralasan hal itu terjadi karena pandemi Covid-19. Namun anggaran refocusing yang dilucurkan juga cukup besar. Bahkan di 2020, Jateng mengalokasikan hingga Rp2 triliun. Anggaran tersebut seharusnya berdampak signifikan untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan kemiskinan," kata Saiful Hadi, Rabu (19/1/2022).

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng ini prihatin dengan masih tingginya angka kemiskinan. Dia meminta Pemprov Jateng fokus pada sejumlah wilayah yang angka kemiskinannya tinggi. 

Per September 2021, angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen (17,83 persen), Kabupaten Wonosobo (17,67 persen, Brebes (17,43 persen), Purbalingga (16,24 persen), Banjarnegara (16,23 persen), dan Pemalang (16,56 persen).

"Sebagai warga Kebumen, saya berharap agar upaya pemulihan ekonomi untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan di Kebumen ditingkatkan," katanya.

Sebelumnya Saiful Hadi juga mengkritik cara penanganan kemiskinan ala Ganjar Pranowo yang cenderung orang per orang atau man to man marking. Cara tersebut dianggap tidak mengedepankan program dan cenderung ke pencitraan semata.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut