get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadi Tersangka Pornografi, Chicko Terancam 12 Tahun Penjara dan Denda Rp12 Miliar

7 Fakta Baru Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Nomor 5 Semua Korban Tewas karena Sianida

Jumat, 07 April 2023 - 05:45:00 WIB
7 Fakta Baru Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Nomor 5 Semua Korban Tewas karena Sianida
Petugas saat melakukan penggalian lubang tempat dikuburnya jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara. (IST)

SOLO, iNews.id - Polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan berantai dengan aktor utama Slamet Tohari alias Mbah Slamet (46) di Kabupaten Banjarnegara. Ada sejumlah fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan berantai yang menewaskan 12 korban.

Berikut fakta-fakta baru pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara:

1. Polisi Terima 17 Laporan Kehilangan Keluarga
Untuk menampung pelaporan para keluarga korban, Polda Jateng mendirikan posko pelaporan orang hilang di Polres Banjarnegara yang juga dapat diakses melalui WhatsApp di nomor 0823-2644-4401. "Polda Jateng telah bikin posko, sudah ada 17 laporan terkait keluarganya yang hilang. Dan ini sudah saya geser ke Banjarnegara untuk melakukan cek. Baik DNA dan lainnya," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.

2. Polisi Tetapkan 2 Tersangka
Penyidik telah memastikan ada 2 tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Slamet Tohari alias Mbah Slamet dan Budi Santoso. Para tersangka, lanjutnya, dapat dijerat dengan Pasal UU Pidana 340 dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup atau penjara 20 tahun. Ditambah dengan UU Pidana 338 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

3. Polisi Ungkap Peran 2 Tersangka
Kapolda menerangkan, kedua tersangka memiliki peran berbeda untuk menjerat korbannya. Slamet berperan sebagai dukun, sedangkan Budi berperan sebagai pembantu dukun. "Jadi dukun dengan metode medsos. Mengupload lewat FB dukun pengganda sehingga masyarakat terlena," ungkapnya.

4. Korban Dites Telan Klonidin Sebelum Minum Sianida
Kapolda mengungkapkan, sebelum membunuh para korbannya, dukun Slamet mengajak mereka untuk menggelar ritual penggandaan uang di sebuah kebun di Wanayasa, Banjarnegara. Dukun Slamet kemudian melakukan tes kepada korbannya untuk menelan tablet yang mengandung klonidin sebelum meminum cairan sianida. "Korban dites pakai klonidin itu. Kalau tidak ngantuk berhasil dan kemudian diberi sianida itu. Itu bisa dikuatkan dengan keterangan ahli," katanya.

5. 12 Korban Tewas Positif Sianida
Terkait upaya scientific crime investigation yang dilakukan Polda Jateng, Kabid Labfor Kombes Pol Slamet Iswanto mengatakan, pihaknya mulai melakukan identifikasi jenazah tersebut di Polres Banjarnegara pada Selasa 4 April 2023. "Hasilnya ditemukan, 2 butir serbuk (apotas) dan dua butir tablet warna putih. 
Dua butir apotas positif mengandung zat potasium sianida. Sedangkan, dua butir tablet mengandung klonidin," ungkapnya. Sianida adalah senyawa beracun dapat menyebabkan kematian pada sel-sel tubuh ketika tertelan. Sedangkan, klonidin adalah obat antihipertensi golongan penghambat reseptor alfa agonis kerja sentral.  "Jadi bisa diambil kesimpulan korban meninggal karena sianida," kata Kabid Labfor

6. Tersangka Untung Rp70 Juta
Slamet Tohari (45) dan Budi Santoso meraup keuntungan sekitar Rp70 juta dari para korban. Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi mengatakan, pihaknya terus mengembangkan motif kedua tersangka melakukan aksi pembunuhan. Berdasarkan pengakuan awal tersangka, aksi keduanya dilakukan untuk melunasi utang. 
Aksi yang mereka lakukan telah berlangsung sejak tahun 2020. Kedua tersangka mengiming-imingi korban dengan hasil penggandaan uang mencapai 100 kali lipat. "Jadi, setor Rp50 juta dari Rp5 miliar, Rp70 juta dari Rp7 miliar," ujar Kapolda.

7. 10 Potongan Tubuh Korban Teridentifikasi
Sebanyak 10 potongan tubuh korban pembunuhan dukun pengganda uang Slamet Tohari (43) telah teridentifikasi. Potongan tubuh telah disatukan dan kemudian diserahkan ke pihak keluarga korban. Potongan tubuh itu adalah Paryanto Kampung Pasar RW 01 RW 03, Karang Tengah, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. 
Selain Paryanto, polisi berhasil mengidentifikasi 2 korban lain, yakni Irsad (43) dan Wahyu Tri Ningsih (41) yang merupakan pasangan suami istri asal Lampung. Kapolda mengatakan, dua korban berhasil diidentifikasi setelah petugas menemukan adanya KTP di saku korban.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut