Asyiknya Nonton Pentas Wayang di Tengah Danau Rawa Pening

SEMARANG, iNews.id - Menonton wayang di sanggar seni atau teater mungkin sudah biasa. Tapi jika menonton langsung pertunjukkan seni tradisional wayang di sebuah danau tentu memberikan sensasi yang berbeda.
Seperti yang dilakukan para seniman dan dalang dari sejumlah kota di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Mereka menampilkan pertunjukan wayang di alam terbuka yakni Danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang.
Selain memberikan nuansa berbeda, pentas seni wayang dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional ini juga merupakan bentuk keluh kesah mereka karena hingga kini belum mendapat izin menggelar pertunjukan secara terbuka.
Pertunjukan berbeda tentunya bisa disaksikan langsung masyarakat yang bisa menyaksikan wayang sambil menikmati keindahan Danau Rawa Pening.
Sebelum pagelaran wayang d mulai, para dalang terlebih dahulu melakukan ritual doa bersama serta melepas ikan dan burung sebagaj bentuk kebebasan dan kemakmuran di tengah pandemi panjang Covid-19.
“Pentas wayang ini sengaja digelar dalam rangka memperingati hari wayang nasional yang jatuh lada 7 November kemarin,” kata Bambang Wiji Nugroho, dalang, Jumat (12/11/2021).
Selain untuk melestarikan warisan nenek moyang, kata dia, pertunjukkan ini juga sebagai reaksi keluh kesah seniman terhadap pemerintah yang hingga kini belum memberikan izin menggelar pertunjukkan wayang secara terbuka.
Selama masa pandemi, para dalang dan seniman jawa mengaku kewalahan mencari nafkah karena profesi yang mereka lakoni sejak lama tak bisa mendatangkan uang.
“Akibatnya banyak dalang dan seniman yang terpaksa mengamen keliling bahkan banting setir demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” katanya.
Untuk diketahui, Hari Wayang Nasional diperingati sejak tahun 2018 setelah Presiden Joko Widodo menandatangani keputusan presiden (keppres) nomor 30 tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional.
Seni wayang semakin mendunia setelah ditetapkan oleh Unesco sebagai warisan budaya dunia. Penetapan itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap wayang Indonesia.
Editor: Ahmad Antoni