Banjir Solo Surut, Tanggap Darurat 14 Hari Tetap Diberlakukan
SOLO, iNews.id – Banjir Solo berangsur mulai surut. Warga terdampak banjir yang mengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing dan melakukan pembersihan rumah dan lingkungannya.
Namun demikian, status tanggap darurat tetap diberlakukan di wilayah terdampak banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberlakukan tanggap darurat banjir Solo dan Sukoharjo selama 14 hari. Tanggap darurat berlaku sejak Jumat (17/2).
“Status tanggap darurat sudah dikeluarkan oleh Wali Kota Solo (Gibran Rakabuming Raka) dan Bupati Sukoharjo (Etik Suryani), dan berlaku selama 14 hari,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Dalam arahannya, Suharyanto mengimbau pemerintah daerah harus cepat tanggap untuk turun ke lapangan dalam setiap kejadian bencana dengan logistik dan dana operasional yang memadai. Selain itu, daerah juga diimbau untuk tidak ragu dalam menentukan status siaga maupun tanggap darurat.
Kepala BNPB juga menyebut kebutuhan logistik dasar masyarakat terdampak harus menjadi fokus perhatian saat terjadi bencana.
"Perhatikan kebutuhan dasar masyarakat, harus segera dipenuhi setiap terjadi bencana, bisa dengan memanfaatkan dana belanja tidak terduga atau sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Sementara, warga Joyotakan yang sebelumnya mengungsi di sekolahan negeri setempat, sudah kembali ke rumah untuk bergotong-royong membersihkan jalan dan rumahnya dari sisa sampah yang terbawa banjir beberapa waktu lalu.
Warga yang mengungsi sudah kembali semua ke rumah masing-masing, bergotong-royong membersihkan rumah, dan mengumpulkan sampah. Sampah kemudian dibawa truk dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta.
Dia menjelaskan banjir di Joyotakan yang terjadi sejak Kamis (16/2) petang, air naik cukup cepat hingga kedalaman sekitar 170 meter, sehingga ratusan warga mengungsi di tempat yang aman. “Alhamdulillah banjir sudah surut dan warga sudah kembali ke rumah,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni