Begini Ritual Pembersihan Gentong Peninggalan Kyai Slamet Penyebar Agama Islam di Kendal

KENDAL, iNews.id – Ritual pembersihan makam Kyai Slamet di Kampung Srendeng, Kelurahan Karangsari Kabupaten Kendal dilakukan oleh pemuka agama bersama warga dan perangkat kelurahan setempat. Kyai Slamet merupakan pendiri sekaligus penyebar agama Islam di Kendal.

Pembersihan makam ini merupakan yang pertama kalinya, setelah makam Kyai Slamet dipugar dan dibangun. Prosesi pembersihan gentong yang ditemukan di makam Kyai Slamet diawali dengan tahlil dan doa bersama.

Baca Juga

Kecelakaan Truk Tabrak Pohon di Jalan Pantura Kendal, Sopir dan Kernet Luka

Selanjutnya dilakukan pembersihan gentong menggunakan air yang sudah ditaburi bunga mawar dan melati oleh para pemuka agama dan perangkat kelurahan.

Salah satu pemuka agama setempat, Edy Hasto Yoga mengatakan, makam Kyai Slamet sudah ada sejak zaman dahulu, namun baru dibuat bangunan makam pada tahun 2022 lalu.

Baca Juga

Tergiur Untung Besar, Pemuda Kendal Jual Hewan Langka Ditangkap Polisi

“Sebuah gentong juga sudah ada di samping timur makam dan sampai saat ini masih tetap utuh,” lata Edy Hasto, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga

Miris, 28 SD Negeri di Kendal Hanya Terima Siswa Baru di Bawah 10 Anak

Menurutnya, Kyai Slamet dikenal oleh masyarakat setempat sebagai pendiri wilayah kelurahan karangsari sekaligus penyebar agama Islam di wilayah pantura Kendal. “Oleh karena itu banyak warga setempat yang melakukan ziarah, terutama pada hari Jumat,” ujarnya.

Sementara Kasi Pemerintahan Kelurahan Karangsari, Jupriyono mengatakan pelestarian situs bersejarah ini berdasarkan sebuah buku kuno tentang sejarah kelurahan karangsari yang tersimpan di kantor kelurahan.

Baca Juga

PNF Unnes Beri Pelatihan ICT-Based Learning ke Guru Sekolah Dasar di Kendal, Ini Tujuannya

“Di dalam buku tersebut diceritakan tentang ketokohan Kyai Slamet dalam menyebarkan agama islam di Kabupaten Kendal,” kata Jupriyono.

Dia mengatakan, makam Kyai Slamet dan gentong merupakan situs yang harus dirawat dengan baik, sebagai penghormatan atas jasa-jasanya yang telah menyebarkan agama Islam, sekaligus bubat alas wilayah Kelurahan Karangsari.

“Tujuannya agar selalu dikenang oleh anak-anak cucu atau generasi penerus untuk melestarikannya,” ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni