Biaya Produksi Bengkak akibat Harga BBM Naik, Penggilingan Padi di Tegal Gulung Tikar
TEGAL, iNews.id - Kenaikan harga BBM subsidi jenis solar tak hanya berdampak melonjaknya harga kebutuhan pangan dan sektor transportasi. Sejumlah tempat penggilingan padi di Kota Tegal berhenti beroperasi menyusul membengkaknya biaya produksi.
Pantauan di beberapa tempat penggilingan padi di Kelurahan Cabawan dan Kelurahan Kaligangsa, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Minggu (25/9/2022) tampak sepi. Di tempat penjemuran gabah pun kosong tidak ada yang dijemur.
Salah seorang pemilik penggilingan padi di Kelurahan Kaligangsa, Darmoyoto mengatakan, membengkaknya biaya produksi akibat kenaikan harga bbm jenis subsidi solar membuat sebagian pemilik penggilingan padi di kota tegal memilih berhenti produksi.
“Dalam sehari rata-rata pemilik usaha penggilingan padi membutuhkan 40 liter hingga 60 liter solar,” kata Darmoyoto.
“membengkaknya biaya produksi membuat produksi berasnya menurun hingga 50 persen yang biasanya mampu memproduksi satu ton beras saat ini hanya memproduksi 4 atau 5 kuintal beras per hari,” katanya.
Selain akibat mahalnya harga solar, kata dia, para pemilik penggilingan padi di Kota Tegal juga kesulitan mendapatkan bahan baku gabah dari petani.
“Pasalnya saat ini petani di wilayah pantura Tegal Brebes yang menanam tanaman padi sangat sedikit,” ujarnya.
Selain solar mahal, mereka juga kesulitan saat membeli solar di SPBU meski sudah menunjukkan surat pelaku industri UMKM dari dinas terkait, namun petugas SPBU menolak melayaninya.
Editor: Ahmad Antoni