BMKG Minta Masyarakat di Jateng Selatan Waspadai Potensi Puting Beliung

CILACAP, iNews.id - Angin puting beliung dinilai masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya fenomena tersebut di saat hujan lebat.

Analis Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, potensi angin puting beliung dapat terjadi terutama ketika kondisi cuaca pada pagi hingga siang hari terlihat cerah dan panas terik

Baca Juga

Gerbang Tol Weleri Kendal Ambruk Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Rusak

"Tapi saat menjelang sore atau malam hari, ada awan kumulonimbus (CB) yang berpotensi hujan lebat dengan durasi singkat yang disertai petir dan angin kencang," kata Rendi, Rabu (11/12/2019).

Awan CB yang berpotensi menimbulkan terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang atau puting beliung itu berbentuk seperti bunga kol yang menjulang serta berwarna hitam gelap.

Baca Juga

Puting Beliung Rusak 43 Rumah Warga Kendal, Ratusan Ekor Ayam Mati

Menurut dia, karakter angin puting beliung umumnya muncul dengan durasi singkat atau sekitar 10 menit. Lalu, lokasi kejadiannya sangat lokal dengan luasan berkisar 5-10 kilometer (km), sehingga kemunculannya sulit diprediksi.

"Selain itu, angin puting beliung kecil kemungkinan terjadi kembali di tempat yang sama," katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Ariono Poerwanto, mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan jika terjadi hujan disertai angin kencang.

"Kalau terjadi hujan disertai angin kencang saat di jalan, carilah tempat berteduh yang sekiranya aman," katanya.

Ariono mengatakan, hal itu terkait dengan kejadian belasan pohon tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang terjadi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada hari Sabtu (7/12/2019) lalu.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal