get app
inews
Aa Text
Read Next : Misteri Asal-usul Jangka Jayabaya, Berisi Ramalan Nusantara di Masa Depan

Brobosan, Tradisi Berjalan di Bawah Keranda Jenazah Khas Masyarakat Jawa

Senin, 20 Februari 2023 - 21:54:00 WIB
Brobosan, Tradisi Berjalan di Bawah Keranda Jenazah Khas Masyarakat Jawa
Brobosan, Tradisi Berjalan di Bawah Keranda Jenazah. Prosesi brobosan saat pelepasan jenazah Adipati Mangkunegara IX di Pura Mangkunegaran sebelum menuju kompleks Pemakaman Raja Astana Girilayu Karanganyar. (foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Mengenal tradisi Brobosan, tradisi berjalan di bawah keranda jenazah khas masyarakat Jawa. Suku Jawa dikenal kental akan tradisi dan budayanya.

Masyarakat Jawa memang memiliki banyak tradisi local wisdom yang hingga kini masih dilestarikan di beberapa daerah. Mulai dari tradisi kelahiran, pernikahan hingga kematian.

Salah satu upacara tradisi kematian yang masih dilangsungkan masyarakat Jawa hingga kini adalah brobosan alias berjalan di bawah keranda jenazah.

Tradisi Brobosan biasa dilakukan ketika upacara kematian. Brobosan berarti menerobos, yaitu jalan bergantian sebanyak tiga kali di bawah keranda atau peti jenazah yang sedang diangkat tinggi-tinggi. 

Dimulai dari sebelah kanan, ke sebelah kiri, ke depan, hingga kembali ke sebelah kanan.

Brobosan dilakukan setelah keranda jenazah dikeluarkan dari dalam rumah menuju tengah halaman. Pada pelaksanaannya, para keluarga disilakan untuk berjalan di bawah keranda jenazah yang diangkat.

Para kerabat dan tetangga akan membantu menyiapkan ubo rampe, makanan dalam sesaji atau sajen. Setelah ubo rampe selesai disiapkan, akan ada pidato dari perwakilan pihak keluarga.

Pidato berisi ucapan maaf mewakili seseorang yang meninggal, bila semasa hidupnya pernah memiliki salah. Kemudian, pidato diakhiri dengan doa dan brobosan.

Brobosan bertujuan agar keluarga yang ditinggalkan dapat melupakan kesedihan yang mendalam. Semua keluarga akan berkumpul dan melakukan ritual ini sebagai perpisahan terakhir sebelum jenazah dimakamkan. Dengan harapan, semua keluarga bisa benar-benar merelakan kepergian.

Ritual ini juga sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada jenazah untuk melepasnya ke alam keabadian. Tak hanya penghormatan untuk jenazah, tetapi juga untuk leluhur yang sudah meninggal lebih dulu.

Pelaksanaan

Berjalan di bawah keranda yang diangkat empat orang di masing-masing ujung dilakukan sebelum jenazah diberangkatkan ke makam. 

Tradisi brobosan ini dilakukan oleh anak cucu jenazah yang bersangkutan. Masing-masing dari mereka berjalan di bawah keranda jenazah sebanyak tiga kali.

Brobosan dimulai dari sebelah kanan jenazah, berbalik atau berputar ke depan dan masuk lagi dari sisi kanan. Ada Sebagian masyarakat yang meyakini semakin banyak melakukan tradisi brobosan maka semakin baik.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut