Buntut Penganiayaan Perawat, PPNI Jateng Sidak RS Gunawan Mangunkusumo Ambarawa

SEMARANG, iNews.id – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Minggu (25/7/2021). Sidak dilakukan pascainsiden penganiayaan terhadap dua perawat.
Sidak dipimpin langsung oleh Ketua PPNI Jawa Tengah, Edy Wuryanto yang didampingi para pengurus PPNI dan pihak rumah sakit. Mereka memeriksa sejumlah ruang jaga perawat.
PPNI menilai insiden tersebut sangat menyakitkan mengingat perawat yang merupakan garda terdepan harusnya mendapat apresiasi dan perlindungan. Karena telah berjuang merawat pasien selama 24 jam penuh.
Sementara, dialog singkat juga dilakukan PPNI kepada para perawat yang tengah bertugas. Terutama mereka yang menjaga ruang isolasi pasien Covid-19.
Meski menyerahkan kasus tersebut kepada para korban dan pihak rumah sakit, namun PPNI berjanji akan terus mengawal hingga kasusnya selesai.
Edy menyayangkan insiden tersebut yang dianggapnya sangat menyakitkan. Mengingat perawat yang merupakan garda terdepan harusnya mendapat apresiasi dan perlindungan. Apalagi mereka telah berjuang merawat pasien selama 24 jam penuh.
“Ini situasi yang sangat menyakitkan buat tenaga medis, tidak boleh terjadi. Semua sedang berpikir Covid-19 ini harus selesai dan pasukan tempurnya itu tenaga medis,: kata Edy.
“Kalau jumlah mereka dan gugur semakin banyak, sementara perlakuan publik terhadap mereka buruk siapa lagi yang bertempur di lapangan yang menghadapi Covid, nggak ada lagi kecuali tenaga medis,” katanya.
Dia mengatakan bahwa perawat itu berat karena menanggung segala resiko. Karena dokter interaksi dengan pasien sangat terbatas, tapi perawat 24 jam. “Suka dukanya pasien itu ada di perawat,” ujarnya.
Untuk mengembalikan kepercayaan diri kepada kedua korban, PPNI juga akan memberikan fasilitas trauma hiling agar kedua korban bisa menghilangkan rasa ketakutan maupun trauma saat kembali bertugas.
Editor: Ahmad Antoni