Bupati Rembang Ingatkan Filosofi Jumat Pahing saat Lantik Sekda Baru, Apa Artinya?

REMBANG, iNews.id – Bupati Rembang, Abdul Hafidz resmi melantik Fahrudin menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) di Pendapa Museum Kartini, Jumat (3/9/2021). Fahrudin terpilih sebagai Sekda setelah bersaing dengan enam pejabat di lingkungan Pemkab Rembang.
Bupati Abdul Hafidz mengatakan tidak ada alasan khusus memilih Fahrudin. Namun semata-mata menjalankan tanggung jawab, setelah panitia seleksi mengerucutkan 3 nama untuk dipilih salah satu.
Hasil dari konsultasinya dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kemudian muncullah nama Fahrudin. “Dari 3 itu masing-masing punya plus minus. Sudah menjadi kewajiban kami untuk milih salah satu terbaik dari yang baik, “ kata Bupati.
Dia mengatakan jabatan Sekda mempunyai peran sangat penting. Tak sekadar membantu kepala daerah menjalankan kebijakan, serta membina hubungan kerja di internal maupun eksternal, tetapi juga mengkoordinasikan pengelolaan keuangan daerah agar tepat sasaran. “Sekda harus mampu membaca dinamika yang berkembang di tengah masyarakat, “ katanya.
Dalam setiap pelantikan jabatan, Bupati rutin mengadopsi filosofi Jawa. Karena pelantikan digelar pada hari Jumat Pahing, menurutnya terselip sisi kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah tekun, setia, tanggung jawab, supel, pantang menyerah dan pengetahuan luas.
“Insyaallah pak Fahrudin pengetahuannya mumpuni, ini watake Jumat Pahing,” ujarnya, Sedangkan kekurangan Jumat Pahing adalah berwatak keras, suka marah dan sulit memaafkan.
“Jangan keras-keras pak Udin ya, marah juga harus dihindari dalam kondisi apa pun. Nabi melarang keras, jangan marah, jangan marah, jangan marah. Watak Jumat Pahing sulit memaafkan, jangan ya soalnya itu masalah besar, “ ujarnya.
Sementara itu, Fahrudin mengatakan sangat lama bertugas di Inspektorat sebagai pemeriksa. Bisa saja dalam menegakkan hukum, banyak pihak yang merasa tidak suka. Namun dia menegaskan semata-mata untuk menjalankan tugas.
“Apa yang disampaikan pak Bupati mungkin ada benarnya. Kelemahan itu seiring berjalannya waktu, saya akan merubah style humanis. Insyaallah saya akan menjadi orang pemaaf. Sebenarnya ndak seperti itu pak Bupati, nuwun sewu. Istilahnya ramalan bintangnya seperti itu, insyaallah saya ndak seperti itu, “ kata Fahrudin.
Fahrudin menegaskan dia lahir di Kabupaten Rembang dan tidak akan mengkhianati Rembang. “Saya akan menjalankan visi misi pak Bupati dan pak Wakil Bupati menuju Rembang Gemilang, “ ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni