Kisah Haru Sariman Korban Longsor Cilacap, Menanti Istri dan 2 Anaknya Ditemukan

CILACAP, iNews.id - Kisah haru korban longsor datang dari Sariman (48) warga Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dia kehilangan istri dan dua anaknya akibat bencana longsor yang menimbun rumahnya.

Sariman terlihat duduk termenung di bawah rindang pohon memandangi proses pencarian oleh ratusan petugas SAR gabungan yang terus berlangsung. Setiap kabar penemuan jenazah membuat hatinya bergetar keras.

Baca Juga

Longsor Cilacap, Pemprov Jateng Siapkan Rp400 Miliar untuk Relokasi Warga Terdampak

Sariman berharap kabar penemuan korban adalah informasi mengenai istrinya Nina, serta dua anaknya, Fani dan Fatin, yang hingga kini belum ditemukan. Tatapannya kosong, mengikuti hiruk-pikuk petugas yang berjuang menyingkirkan material longsor.

“Kalau dengar kabar ada yang ditemukan, hati saya langsung bergetar. Rasanya kemroso banget. Saya berdoa semoga yang ditemukan itu istri dan dua anak saya,” ujarnya dikutip dari iNews Purwokerto, Senin (17/11/2025).

Baca Juga

Detik-Detik Longsor Banjarnegara Terekam Video, Warga Panik Menyelamatkan Diri

Sejak musibah, dia selalu menunggui proses evakuasi dari pagi hingga pencarian dihentikan setiap hari.

“Saya selalu berdoa setiap waktu. Dari pagi sampai pencarian selesai, saya selalu menunggu di sini,” kata pria yang kini terpaksa menumpang di rumah kerabatnya.

Baca Juga

Longsor Terjang Situkung Banjarnegara, 3 Warga Luka hingga 660 Jiwa Mengungsi

Sariman bercerita saat terjadi longsor dia sedang bekerja di Palembang sebagai buruh bangunan. Dua tahun sudah dia merantau untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Dia mendapat telepon dari keponakannya yang menyuruhnya pulang cepat karena desanya tertimpa musibah. Sariman tiba di desa pada Jumat (14/11/2025) pukul 02.30 WIB. Dia langsung terkulai melihat desanya rata oleh material longsor.

Baca Juga

Update Longsor Cilacap: 2 Jenazah Kembali Ditemukan, Total 13 Orang Tewas

Ketua RT setempat memberitahu bahwa istri dan dua anaknya termasuk dalam daftar korban hilang. Tubuhnya lemas, pikirannya kosong, dan air matanya tak terbendung.

Saat Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi datang meninjau lokasi, dia memeluk erat Sariman.