Cerita Mbak Ita, Pernah Dididik Guru Galak hingga Bikin Panik saat Pelajaran Matematika

Di sisi lain, dia mengucapkan selamat kepada salah satu guru di Kota Semarang yang mendapatkan penghargaan terbaik di tingkat nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan bakal selalu mendukung dan memfasilitasi para guru untuk memajukan kompetensinya.
“Ini merupakan salah satu yang menjadi contoh bahwa Guru Kota Semarang sangat luar biasa. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para guru yang sudah mendampingi bisa membimbing anak-anak kami di Kota Semarang untuk menjadi generasi yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto menambahkan, saat ini Pemkot Semarang telah memberikan perhatian kepada para guru terutama guru non-ASN dengan gaji sesuai UMK. Meski tenaga honorer akan dihapus, namun saat ini tengah diadakan rekruitmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
“Pemkot sudah melakukan standart sesuai pemerintah. Dan non-ASN gaji UMK kalau sekarang Pemkot Semarang tidak bisa menambah guru non-ASN kan menyesuaikan kebijakan pemerintah, tapi kan sekarang sedang ada tekruitmen P3K,” jelasnya.
Dia berharap guru-guru yang saat ini tengah aktif mengajar para murid bisa menciptakan sistem pembelajaran yang nyaman bagi pelajar. Sesuai kurikulum merdeka, selain mencerdaskan muri, para guru diharapkan mampu menciptakan karakter anak yang baik.
“Guru ini sekolah rumah kedua, bahkan anak-anak waktu di rumah juga tidak lebih lama di sekolah. Nah harapan kami guru bisa membawa misi menciptakan pembelajaran yang nyaman. Anak-anak tidak jenuh makanya diciptakan kurikulum merdeka ini supaya anak bisa menjadi anak cerdas dan juga berkarakter berkemampuan,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni