get app
inews
Aa Text
Read Next : Aktivitas Merapi Terus Meningkat, BNPB Minta Warga 3 Kabupaten di Jateng Waspada

Covid Varian Delta Serang Bayi dan Anak-Anak di Jateng, Ganjar: Ini Alert buat Kita!

Selasa, 13 Juli 2021 - 03:10:00 WIB
Covid Varian Delta Serang Bayi dan Anak-Anak di Jateng, Ganjar: Ini Alert buat Kita!
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: iNews.id/Dok.)

SEMARANG, iNews.id – Covid varian delta kini menyerang bayi dan anak-anak di Jawa Tengah (Jateng). Strain baru virus corona yang pertama kali muncul di India itu tak hanya menyebar di Kudus, tapi juga menjangkiti warga beberapa daerah lainnya di Jateng.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, sejumlah daerah telah mengirimkan sampel untuk uji genome sequencing. Hasilnya, mayoritas adalah Covid varian delta.

“Hampir seluruh sampel kemarin yang kita kumpulkan dari beberapa kabupaten kota, ternyata hampir semuanya varian delta. Kalau sudah begini, ini alert buat kita untuk semakin waspada,” kata Ganjar, Senin (12/7/2021).

Dia menuturkan, ada 106 sampel dari beberapa kabupaten kota yang dites genome sequencing. Dari jumlah itu, 95 sampel positif varian delta.

“Artinya ada 89,6 persen yang varian delta. Bahayanya lagi, varian ini juga menyerang anak-anak di bawah usia 17 tahun. Sebanyak 23 sampel varian delta adalah sampel anak-anak, sementara sisanya dewasa,” ucapnya.

Adapun daerah yang sampelnya menunjukkan varian delta antara lain Kabupaten Kudus, Kota Salatiga, Kabupaten Jepara, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Karanganyar, dan Kota Surakarta (Solo). Perinciannya, dari 72 sampel asal Kudus, 62 di antaranya positif varian delta.

Di Salatiga dari enam sampel yang dites, lima di antaranya adalah varian delta. Selanjutnya, di Jepara dari tiga sampel yang diuji, semuanya varian delta. Di Grobogan, dua sampel yang dites juga semuanya varian delta. Adapun di Kabupaten Magelang, dari dua sampel yang diuji, dua-duanya juga varian delta. 

“Kota Magelang dan Karanganyar masing-masing tiga sampel, semuanya varian delta. Dan terakhir Solo dengan 16 sampel, semuanya varian delta,” ungkap Ganjar.

Dengan kata lain, persentase kasus Covid varian delta di Jateng cukup tinggi. Hal itulah yang diduga menjadi penyebab tingginya angka penularan kasus virus corona di Jateng akhir-akhir ini, menurut Ganjar.

“Maka pergerakan masyarakat harus dikurangi. Masyarakat harus lebih tahu soal ini. Memang tidak enak, tidak nyaman. Tapi kita harus melakukan itu, sebab kalau tidak, ini akan membahayakan semuanya,” ujar politikus PDIP itu lagi.

Di tengah penerapan PPKM Mikro Darurat ini, Ganjar meminta seluruh masyarakat mengurangi mobilitas. Sebab sampai saat ini, mobilitas masyarakat Jateng masih cukup tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan, sampai sejauh ini belum ada varian berbahaya lain selain varian delta di Jateng. Kendati demikian, varian delta juga menjadi ancaman karena penularan dan fatalitasnya sangat tinggi.

Varian tersebut sangat cepat penularannya bahkan juga menyerang anak-anak. Dari data yang ada, sampel dari anak-anak semuanya menunjukkan varian delta.

“Ada bayi yang usianya baru 6 bulan, positif varian delta. Ada yang balita, ada yang remaja. Di bawah 17 tahun cukup banyak, dari sampel yang kami ambil, semuanya delta,” kata Yulianto.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut