Dampak Pelonggaran Pemakaian Masker, Pendapatan PKL Sukoharjo Naik Pesat

SUKOHARJO, iNews.id - Pelonggaran aturan berkegiatan di Kabupaten Sukoharjo membawa dampak pemulihan ekonomi bagi pelaku usaha kecil. Pendapatan pedagang kaki lima (PKL) naik pesat setelah pelonggaran pemakaian masker.

Ketua Paguyuhan PKL Sukoharjo, Joko Cahyono mengatakan, kegiatan ekonomi pelaku usaha kecil bisa disebut telah pulih 100 persen. PKL kembali beroperasi seperti semula sebelum ada Covid-19. PKL kembali membuka lapak di lokasi masing-masing tanpa khawatir menjadi sasaran razia protokol kesehatan.

Baca Juga

PPDB SMP di Sukoharjo Kembali Digelar Offline dan Online

"Pelonggaran aturan pemakaian masker memang berdampak luar biasa bagi kami pada PKL. Yang paling penting usaha kembali pulih untuk menutup kerugian selama pandemi," kata Joko, Jumat (3/6/2022).

Kondisi seperti sekarang, seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para PKL. Dimana semua orang sudah bebas keluar rumah, beraktivitas normal dan berbelanja tanpa rasa khawatir. PKL bisa menangkap peluang dengan lebih giat dan tetap menjaga kualitas barang dagangan.

Baca Juga

Jual Onderdil Motor Curian Lewat Online, Pemuda Asal Sukoharjo Ditangkap Polisi

"Selama pandemi, PKL ini bisa dikatakan berpuasa. Sekarang ini waktunya mengejar tambahan pendapatan untuk menutup kerugian," ujarnya.

Pelonggaran aturan protokol kesehatan juga membawa dampak positif bagi pengusaha pengelola jasa kegiatan atau event organizer. Wahyu Soni, salah satunya langsung mengajukan izin penyelenggaraan pasar malam ke pemerintah daerah. Alhasil, terlaksana pasar malam di Alun-Alun Satya Negara Sukoharjo sejak sepekan terakhir.

Baca Juga

Polres Sukoharjo Sterilisasi Gereja Jelang Peringatan Kenaikan Isa Almasih

"Pemda memberikan dukungan terselenggaranya kegiatan yang sifatnya hiburan dengan mempermudah perizinan," kata Soni.

Kegiatan ini diakuinya membawa dampak ekonomi bagi warga di sekitar pasar malam. Sebab, pengelolaan parkir di halaman atau di luar yang disediakan panitia menjadi milik warga setempat. Mereka juga diperbolehkan membuka lapak untuk berjualan.