get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Tempat Pengolahan Kayu di Sukoharjo, Kerugian Capai Rp400 Juta

Data Kematian Mendadak Tinggi, Ini Penjelasan Satgas Covid-19 Sukoharjo

Kamis, 26 Agustus 2021 - 19:06:00 WIB
Data Kematian Mendadak Tinggi, Ini Penjelasan Satgas Covid-19 Sukoharjo
Tangkapan layar data Covid-19 di Instagram Dinas Kesehatan kabupaten Sukoharjo, Kamis (26/8/2021). Foto: Ist.

SUKOHARJO, iNews.id – Data kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo mendadak tinggi hingga menembus 119 kasus, Kamis (26/8/2021). Satgas Penanganan Covid-19 setempat memastikan jumlah tersebut bukan data harian. 

“Jumlah meninggal dunia tersebut bukan data harian. Melainkan akumulasi jumlah kasus berdasarkan hasil tes PCR yang keluar dari laboratorium,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati. 

Data mengalami keterlambatan input dalam sistem new all record (NAR). Angka relatif tinggi karena masih menumpuk ditambah keterlambatan petugas input data ke sistem NAR. Jadi data yang terekam saat diinput ke sistem, seolah-olah angka kematian harian yang tingi. Padahal sebenarnya adalah data akumulasi yang antre diinput saat terjadi ledakan kasus pada bulan Juni dan Juli lalu. 

"Itu bukan kasus  kematian aktual saat ini. Tapi data delay yang menumpuk diinput dalam satu hari," ucapnya.

Dikatakan Yunia, update data Covid-19 Sukoharjo saat ini terkoneksi dengan sistem data penanganan Pemprov Jawa Tengah. Hal ini sesuai arahan Gubernur agar kabupaten/kota di Jawa Tengah melakukan sinkronisasi data melalui Corona Jateng. 

Sinkronisasi bertujuan menyamakan data kabupaten atau kota dengan data provinsi agar tidak terjadi selisih. Hasilnya, data kasus yang belum diinput menumpuk dalam hari yang sama dan seolah-olah ada ledakan angka kematian. 

"Sekarang ini data kabupaten sama dengan data provinsi. Besok mudah-mudahan data harian kabupaten sudah normal seperti semula," ujarnya.

Dia kembali menegaskan jumlah tersebut bukan data riil harian. Namun karena masih dalam rangka sinkronisasi data dengan pemerintah provinsi. 

"Jadi masyarakat jangan kaget dengan angka kematian akibat Covid-19 di laporan harian resmi Sukoharjo,"ucapnya. 

Menurut Yunia, status zona risiko penularan Covid-19 Sukoharjo justru turun dari zona merah ke zona oranye atau zona risiko sedang sejak awal pekan ini. Pemerintah daerah juga telah melakukan penyesuaian aturan terkait pembatasan kegiatan ekonomi masyarakat. 

Mulai dari pemulihan secara bertahap sektor pedagangan, keagamaan dan pendidikan. Meskipun demikian, kapasitas masih dibatasi dan memprioritaskan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut