Disentil Keras PDIP, Ganjar Tak Akan Berani Pindah Partai

JAKARTA, iNews.id – Dinamika politik di internal PDI Perjuangan sedang menghangat. Menyusul kurang harmonisnya hubungan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan petinggi PDIP, khususnya DPD PDIP Jawa Tengah.
Beragam spekulasi pun bermunculan. Meski mendapat sentilan keras dari sejumlah petinggi partai berlambang banteng moncong putih, Ganjar dinilai tidak akan berani untuk pindah partai.
Analis Politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio berpandangan, jika memang Ganjar “genit”, maka dia akan pindah partai. Tapi dia tidak yakin bahwa Ganjar berani keluar dari PDIP yang telah membesarkan namanya selama ini.
“Kalau Ganjar memang genit ya dia akan cari-cari peluang ke partai lain, tapi sih saya nggak yakin dia berani. Karena banyak hal lah, dia kan jadi seperti ini juga karena PDIP, bukan karena dia sendiri. Jadi, saya nggak yakin Ganjar mau dan bisa mengkhianati parpol,” kata pria yang akrab disapa Hensat, Senin (24/5/2021).
Pendiri lembaga riset KedaiKOPI ini melihat, ada skenario yang tengah dipersiapkan oleh PDIP dalam pertarungan Pilpres 2024 ini, dan dirinya meyakini bahwa Ganjar akan menjadi dalah satu calon potensial yang dipertimbangkan.
“Ada skenario-skenario yang pasti nanti disiapkan oleh PDIP terhadap pertarungan capres 2024, dan saya yakin Ganjar ada di dalam situ,” katanya.
Menurutnya, selain ingin Ganjar fokus sebagai Gubernur Jawa Tengah, PDIP juga ingin melakukan konsolidasi lebih dalam untuk Pilpres 2024 nanti, belajar dari apa yang terjadi pada Joko Widodo (Jokowi) di 2014.
Artinya, PDIP ingin lebih siap secara struktur, kampanye dan struktur kompetisi bagi pilpres. Jadi visi misi sudah disiapkan dari jauh, kemudian wapres juga sudah disiapkan dan lain sebagainya.
Selain itu, yang menarik adalah PDIP ingin membuat calon-calon potensial di PDIP berada di dalam satu garis start yang sama. “Iya, ini kan sebetulnya usaha PDIP untuk menempatkan semua calon di garis start yang sama. Jadi nggak boleh ada yang lari duluan,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni