get app
inews
Aa Text
Read Next : Update Kecelakaan Bus Rombongan Wisata Asal Semarang di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas

Dokter PPDS Undip Bunuh Diri, IDI: Sekolah Spesialis Punya Tekanan Luar Biasa

Kamis, 15 Agustus 2024 - 18:57:00 WIB
Dokter PPDS Undip Bunuh Diri, IDI: Sekolah Spesialis Punya Tekanan Luar Biasa
Ketua IDI Wilayah Jateng dr. Telogo Wismo Agung Durmanto (tengah) memberikan keterangan di Kota Semarang, Kamis (15/8/2024). (Foto: MPI)

SEMARANG, iNews.id – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng angkat bicara terkait kasus dokter PPDS Undip tewas bunuh diri. Korban dr Aulia Risma Lestari (30) diduga nekat mengakhiri hidupnya setelah diduga mengalami perundungan.

Ketua IDI Jateng, dr Telogo Wismo Agung Durmanto mengatakan, segera mempertimbangkan apakah perlu dibentuk tim untuk mengevaluasi kesehatan fisik maupun mental dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Sebab, sekolah spesialis memiliki tekanan yang luar biasa. “Baik tekanan fisik maupun tekanan psikis,” ucapnya, Kamis (15/8/2024).  

Dia mencontohkan, pasien kadang datang malam waktu istirahat. Hal ini yang seringkali PPDS maupun dokter yang bertanggungjawab harus segera melakukan penanganan.

Untuk menjembatani hal itu, IDI wilayah Jateng akan terbuka kepada semua pihak dalam hal itu. Termasuk memberikan masukan atau hal lain dalam rangka memberikan pendampingan maupun evaluasi.  

Saat ditanyakan apakah IDI wilayah Jateng pernah menerima aduan tekait perundungan atau bullying yang diterima dari PPDS, dr Telogo menyebut sampai saat ini belum pernah ada aduan, baik di wilayah maupun cabang. IDI tentu akan menerima jika ada aduan-aduan terkait hal itu termasuk memberikan dukungan-dukungan.

“Baik bidang hukum atau yang lain sehubungan dengan pekerjaannya, kami akan bantu, apalagi masalah pendidikan. Bidang hukum, IDI pun akan membantu,” kata dia.   

Dia menambahkan secara umum, PPDS adalah siswa. Sehingga aktivitasnya tidak bisa disebut jam kerja. Ketika ada kasus-kasus menarik, tentunya pembimbingnya menyampaikan. Misalnya, menyebutkan dengan ada kasus medis yang jarang ditemui.

“Jadi yang sudah di rumah diundang, bukan untuk menambah jam kerja, tetapi untuk menambah ilmu.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut