Gagalnya 2 Serangan Besar Kesultanan Demak ke Malaka, Perjuangan Melawan Portugis yang Sengit

DEMAK, iNews.id - Kesultanan Demak yang menjadi saksi jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, tidak tinggal diam. Dua serangan besar dilancarkan oleh Kesultanan Demak, yang dipimpin oleh Sultan Demak kedua, Pati Unus, atau lebih dikenal dengan Yat Sun atau Pangeran Sabrang Lor.
Nahas, upaya tersebut mengalami kegagalan yang memprihatinkan. Pati Unus pun merancang skenario penyerangan terhadap Portugis yang telah menguasai Malaka, salah satu wilayah bandar pelabuhan perdagangan terbesar di dunia pada masanya.
Sebelum dua gelombang serangan besar Kesultanan Demak, Pati Unus mengirimkan intel atau mata-mata dari pedagang Jawa ke Malaka. Taktik ini merupakan langkah umum sebelum persiapan perang, sebagaimana dicatat oleh sejarawan Prof. Slamet Muljana.
Pada tahun 1512, Yat Sun memimpin sendiri armada Demak ke Malaka. Namun, bantuan yang diharapkan dari masyarakat Jawa di Malaka tidak terealisasi karena pemimpin mereka, Patih Kadir, telah pergi ke Cirebon. Armada Demak segera dihadang oleh pasukan Portugis yang telah bersiap di benteng Malaka.
Kapal-kapal Demak yang mendekati pantai dihujani peluru dari benteng di atas bukit. Serangan tentara Jawa yang dipimpin oleh Yat Sun gagal total, dan mereka berhasil diusir dari pantai laut. Orang-orang Portugis, dibantu oleh Sultan Abdullah Raja dari Kampar, menyingkirkan armada Kesultanan Demak.
Meskipun mengalami kegagalan di pertempuran pertama, Pati Unus tidak menyerah. Pada tahun 1521, dia kembali menyusun rencana penyerangan kedua. Kapal-kapal yang sebelumnya digunakan diperbaiki, bahkan beberapa kapal baru dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan Sultan Demak.
Editor: Nani Suherni