get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanah Bergerak di Jateng, Puluhan Rumah Warga di Banyumas dan Purbalingga Rusak

Ganjar Bertemu Petani Milenial di Purbalingga, Sukses Sulap Lahan Bengkok Jadi Agrowisata

Senin, 30 Oktober 2023 - 23:41:00 WIB
Ganjar Bertemu Petani Milenial di Purbalingga, Sukses Sulap Lahan Bengkok Jadi Agrowisata
Kunjungan Ganjar Pranowo ke petani milenial di Purbalingga, Jateng, Senin (30/10/2023) malam. (Foto: Ist)

PURBALINGGA, iNews.id - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo yang didukung Partai Perindo berkunjung ke lahan bengkok milik Desa Karangpucung, Kecamatan Kartanegara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (30/10/2023) malam. Di sana Ganjar bertemu dengan para petani milenial

Kedatangan Ganjar usai menghadiri acara Haul Mbah Hisyam Kalijaran di Purbalingga. Dia penasaran dengan kisah sukses petani milenial yang ada di Desa Karangpucung.

Benar saja, rasa penasaran Ganjar terobati setelah melihat hal yang membanggakan. Tanah bengkok di desa itu telah disulap menjadi agrowisata yang menghasilkan produk pertanian dan peternakan. Yang membuat Ganjar semakin bangga, agrowisata bernama Artansi Chandra Kahuripan itu dikelola para petani milenial.

"Selamat datang di Agrowisata Artansi Chandra Kahuripan Pak Ganjar. Di sini kami mengelola aneka produk pertanian dan perikanan, mulai melon, sayur mayur, budi daya sapi, domba, kelinci, lele, jangkrik dan lainnya," ucap Tri Bowo Pangestika, penggerak Agrowisata Artansi menyambut Ganjar, Senin (30/10/2023) malam. 

Dengan semangat, Bowo menjelaskan semua budi daya pertanian dan peternakan dikelola petani milenial. Mereka juga menggandeng para petani lain untuk dilatih menjadi lebih baik dan menguntungkan.

"Kami ada 10 kelompok dan anggotanya 150 orang lebih. Kami memanfaatkan tanah bengkok desa seluas 6 hektare dan dikelola untuk pertanian dan budi daya peternakan," katanya.

Meski di lahan yang terbatas, hasil dari pertanian dan budi daya peternakan di Agrowisata Artansi begitu menjanjikan. Untuk jenis melon misalnya, setiap panen selalu laris manis diborong pembeli. Bahkan hanya 2 hari, hasil panen selalu ludes terjual.

"Kami punya empat green house untuk budi daya melon hidroponik. Kami kelola dengan teknologi sederhana yang kami sebut NFT. Satu green house bisa menghasilkan satu ton dan biasanya 2 hari setelah panen selalu habis. Kami sampai kewalahan melayani permintaan pasar," ujarnya.

Bowo mengatakan, kisah suksesnya mengembangkan agrowisata telah sampai ke tingkat nasional. Dia berhasil memenangkan ajang perlombaan tingkat nasional dan menjadi tempat percontohan. 

"Jadi kami sekarang sering kedatangan tamu dari berbagai daerah di Indonesia yang ingin belajar di sini. Ada dari Jakarta, Bandung, Surabaya dan lainnya. Kami ajari dan kami berharap apa yang ada di sini bisa dikembangkan di daerah lain," ucap pemuda berusia 31 tahun tersebut.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut