Ganjar Sebut Indonesia Bisa Pengaruhi Dunia melalui Kearsipan

“Kita masih punya kalau kita bicara orang bikin keris terus kemudian kita dokumentasikan, orang bikin batik kita dokumentasikan, atau Kartini,” ucapnya.
Mengenai Kartini, Ganjar menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke museum di Belanda. Di musuem itu terdapat ruangan khusus yang didedikasikan untuk RA Kartini. "Kartini menuliskan buku legend, Habis Gelap Terbitlah Terang. Itu emansipasi dan kelasnya dunia," kata Ganjar.
Untuk itu, dia mendorong agar cerita ketokohan Kartini diarsipkan dengan baik. Jika sudah diarsipkan dengan baik lalu disampaikan pada Unesco, tentunya cerita mengenai semangat emansipasi yang digelorakan Kartini tidak hanya akan menginspirasi perempuan Indonesia, namun juga dunia.
“Ada banyak sejarah yang tidak boleh hilang dan manusia harus tahu karena ini perjalanan peradaban manusia,” ujar Ganjar.
Sementara Imam menjelaskan, kearsipan Pusat Rehabilitasi Centrum Dr. Soeharso dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jateng mendapat vote dari 25 negara. Kepala ANRI mengatakan, nilai kemanusiaan menjadi alasan dari 25 negara tersebut memilih kearsipan dari Jawa Tengah.
Menurutnya, nilai arsip Soeharso itu memanusiakan manusia yang cacat akibat perang. Mereka yang cacat bisa kembali bergairah menjalani hidup lebih baik.
“Ini pertama dari Jawa Tengah sendiri. Ini betul-betul perjuangan teman-teman kearsipan Jawa Tengah di bawah pimpinan Pak Gubernur bisa memperoleh pengakuan Unesco untuk arsip Rehabilitasi Centrum Dr. Soeharso,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni