Gedung Rusak, Sekolah di Grobogan Pakai Satu Ruangan untuk 6 Kelas
Untuk membedakan antara kelas satu hingga enam, pihak sekolah memberi pembatas dengan bahan triplek seadanya. Meskipun sudah ada pembatas, namun belajar tidak bisa kondusif.
“Kami tidak bisa berbuat banyak untuk memberikan pelayanan pendidikan yang nyaman karena keterbatasan dana. Selama ini, bangunan sekolah bisa berdiri atas bantuan warga dan orang tua murid secara swadaya,” kata Pengurus Madin Miftahul Ulum Gabus, Muhammad Asrori, Senin (20/2/2023).
Pihak sekolah mengaku sudah melaporkan kondisi bangunan ke kantor Kementerian Agama Grobogan. Harapannya agar mendapat bantuan pembangunan gedung sekolah. Namun sampai kini belum ada tindak lanjut.
Gedung sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 2013, menampung sekitar 300 siswa. Sementara, hanya ada empat ruang kelas dengan kondisinya sangat memprihatinkan.
Agar suara bising tidak terlalu terdengar di masing-masing ruang kelas, satu ruang dikosongkan dan dua kelas dipindahkan di tempat musala. Sebab ruang kelas tidak mampu menampung semua siswa. Sekolah menerapkan sistem belajar dengan dua shift, yakni pagi dan sore.
Editor: Ary Wahyu Wibowo